Pacaran. ♡

1013 Words
Seo woo terus memperhatikan Tae kyung saat pria itu mengobati lengan nya yang terluka, jantungnya tak mau berhenti berdetak kencang sehingga membuatnya takut jika Tae kyung sampai mendengarnya. Melihat Tae kyung dari posisi yang cukup dekat dapat membuat Seo woo merasa sangat senang, ia bahkan dapat melihat lentik bulu mata pria itu, hidung mancung dan bibir merah muda serta aroma suede dan lily tercium begitu segar membuat gadis itu terbius akan aromanya. " Maafkan aku yah, kalau saja aku tidak menyuruhmu mengambil es mungkin kejadian ini tidak akan terjadi. " Ucap Tae kyung menunduk bersalah di hadapan Seo woo. Seo woo menggerakkan kedua tangannya, " Tidak… Tidak…, ini bukan salahmu, kecelakaan itu bisa terjadi kapan saja lagi pula aku tidak merasa keberatan di suruh olehmu.!" Balas Seo woo mencoba meyakinkan Tae kyung. Tae kyung melirik Seo woo dengan tatapan yang sulit di artikan, saat ini suasana berubah menjadi canggung entah kenapa Seo woo merasa gugup sehingga tak sanggup menatap wajah Tae kyung. " Ternyata kau ini sangat manis jika di lihat dari dekat. " Seketika wajah Seo woo memerah mendengarnya, ia tak bisa menyembunyikan perasaannya di hadapan pria itu lagi. " Aku menyukaimu.!!!" Ungkap Seo woo dengan tegas. Kedua bola mata Tae kyung membulat dengan sempurna, Seo woo terlihat menundukkan wajahnya menahan perasaan malu setelah apa yang barusan di katakan nya. " Aku juga. " Balas Tae kyung spontan membuat Seo woo mengangkat wajahnya dan menatap pria itu dengan serius. " Benarkah? Tae kyung Sunbae juga memiliki perasaan yang sama denganku.? " " Aku sudah memperhatikan mu sejak awal, dan ku rasa aku mulai menyukai mu di hari kau menjadi anggota osis. Tapi aku tidak berani mengatakannya karena ku pikir kau akan beranggapan aku menjadikan mu sebagai pelampiasan karena hubungan ku dan Jihyun kemarin. " Jelas Tae kyung kemudian. " Aku senang mendengarnya, bahkan aku juga sudah menyukaimu sejak penerimaan siswa baru, tapi aku berusaha memendamnya begitu mengetahui kau dan Jihyun sudah berpacaran. " " Tapi kenapa siswi populer sepertimu bisa menyukai aku yang bahkan tidak sepopuler Minho, kenapa bukan Minho saja pria yang kau suka.? " " Aku tidak bisa menyukai Minho, dia menyebalkan dan selalu menggangguku, aku membencinya. " Tanpa Seo woo dan Tae kyung sadari, sosok Minho sudah ada di balik tirai yang hendak melihat kondisi Seo woo. Mendengar Seo woo berkata seperti itu meskipun sudah sering kali di dengarnya entah kenapa rasanya sangat sakit kali ini, bahkan membuat Minho kembali memutar tubuhnya meninggalkan ruangan itu dengan perasaan hancur berkeping-keping. *** Minju dan Byeolim berlari menuju ruangan yang ada di gedung bagian Utara sekolah dengan langkah cepat dan tergesa-gesa, ketika ia tiba di ruangan itu dan membuka pintu dengan keras. Suara Byeolim yang meneriakkan nama Seo woo membuat gadis yang sedang di cari itu bangun dari tidurnya. " Seo woooo..!!!! " Teriaknya sekali lagi. " Aku di sini. " Sahut Seo woo dari balik tirai yang langsung di sibak oleh Minju. " Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka? Seseorang memberitahu kami kalau mengalami kecelakaan di stand osis, apa tidak ada yang patah.? " Tanya Minju yang terlihat begitu khawatir dengan kondisi sahabatnya. " Aku baik-baik saja, hanya sedikit luka gores. " Sambil memperlihatkan tangan kanannya yang telah di tutup perban. " Syukurlah. " ucap keduanya lega. " Kalau hanya luka gores kenapa kau masih di sini.?" Tanya Byeolim kebingungan. " Hehehe soal itu, Tae kyung Oppa menyuruh ku untuk istirahat sampai festival selesai. " Jawab Seo woo dengan wajah malu-malu. " Oppa, sejak kapan sebutan Sunbae-nim berubah menjadi Oppa.? " Ucap Minju tak mengerti. " Aku dan Tae kyung sudah resmi berpacaran sekarang. " " Apa.????? " " Wah, kenapa tiba-tiba sekali.? " " Aku sudah tidak tahan lagi dengan perasaanku, dan saat aku mengatakannya ternyata dia juga memiliki perasaan yang sama padaku. " " Selamat yah, aku turut senang mendengarnya. " " Tapi tunggu dulu. " Lontar Byeolim membuat Minju dan Seo woo menatapnya penasaran. " Dia baru saja putus dari Jihyun, apa kau yakin dia serius padamu.? " Lanjutnya membuat suasana menjadi hening. " Aku percaya padanya, lagi pula dia dan Jihyun sudah lama ingin berpisah hanya saja Jihyun selalu melarang Tae kyung untuk berpisah sehingga mereka menjalani hubungan begitu saja. " Jelas Seo woo begitu yakin. " Sudahlah, yang terpenting saat ini jangan dengarkan omongan orang, kau harus bahagia dengan dia. " Seo woo tersenyum senang namun hal itu tidak membuat Byeolim ikut senang, melihat sahabatnya yang baru saja menyukai seseorang dan menjalin sebuah hubungan merupakan hal yang langkah. Byeolim hanya tak ingin Seo woo menyesal atau di sakiti setelahnya, tapi kali ini dia berusaha terlihat mendukung Seo woo apapun yang akan terjadi ke depannya nanti. *** Gadis itu baru saja pulang setelah di antar oleh Tae kyung meskipun hanya sampai halte, hal itu di karenakan Seo woo tak ingin Tae kyung sampai tahu letak rumahnya untuk mencegah rahasianya terbongkar. Setibanya di rumah, Seo woo merasa bingung dengan keadaan rumah yang masih sepi dan gelap. Ia pun menyalahkan lampu di setiap ruangan karena tak suka kegelapan, lalu ia berjalan ke dapur sambil mencari sosok Jae hoon. Semalam Jae hoon bahkan tidak ada di rumah, dan makanan yang biasanya tersaji di meja makan kini kosong dan hanya ada secarik surat yang menyatakan permohonan maaf karena tidak bisa pulang ke rumah. Melihat hal itu membuat Seo woo kesal, ia bahkan berpikir untuk pulang ke rumah orang tuanya jika harus hidup sendirian seperti itu, namun memikirkan emosi ayahnya yang akan meluap jika tahu dia meninggalkan rumah itu membuatnya takut duluan. " Apa sebaiknya aku memesan makanan saja.?" Seo woo merogoh ponselnya di dalam tas, baru saja hendak memesan makanan pesan antar. Satu pesan yang baru saja masuk membuat senyuman manis terukir Indah di bibirnya. " Selamat malam, jangan lupa makan. " Itulah pesan yang di kirim oleh Tae kyung beberapa saat lalu, dan rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di perut Seo woo saat ini. " Jadi seperti ini yah rasanya memiliki seseorang yang di cintai. " Ucap Seo woo tersenyum sendirian. Mengingat hubungannya dan Tae kyung entah mengapa membuat Seo woo tiba-tiba berpikir untuk berpisah dengan Jae hoon, dengan hubungannya bersama Jae hoon, Seo woo tahu kalau kesempatan untuk bersama Tae kyung nantinya akan sangat mustahil. Dan dia juga takut kalau seandainya Tae kyung sampai tahu soal hubungan dia dan Jae hoon, saat itu juga Seo woo mulai merasa resah dan bingung harus mengakhirinya seperti apa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD