Tentang Xiao Yu

1357 Words
Ma Zhu Yi, dia adalah yang tertua dari semua murid perguruan Shui Jiao. Kultivasinya juga tinggi, walau tidak selevel Yanxie, namun lebih tinggi dari Yanmei. Tak jauh berbeda dengan Yanxie, Zhu Yi adalah orang yang tegas. Tapi, dia bukan orang yang tenang. Dia pemarah, dan selalu mengatakan apapun yang dia mau. Dia bahkan pernah beradu mulut dengan Xiao Yu, karena dia menganggap Xiao Yu siluman. Ma Zhu Yi adalah orang kepercayaan Yanxie. Dari awal dia menggantikan Yanxie melatih semua murid perguruan dengan baik. Jika Yanmei adalah tangan kanan Yanxie, maka Zhu Yi merupakan tangan kirinya. Saat ini Zhu Yi baru saja tiba di depan pintu gua tempat Yanxie berada. Tampak Yanxie menerawang jauh, berdiri menatap kawah api yang berada di sebelah selatan perguruan. "Hormat kepada Ketua Lembah. Apa Ketua memanggilku?" ucap Zhu Yi sambil menundukkan kepalanya. "Ma Zhu Yi. Bagaimana dengan para murid?" "Menjawab Ketua Lembah. Para murid berlatih dengan baik. Berkat kemurahan hati ketua, Lembah Shui Jiao sangat subur, dan terlindungi dari dunia luar yang ganas." "Kau sudah bekerja keras," Yanxie menepuk pundak Zhu Yi. "Ketua terlalu memuji," ucap Zhu Yi sambil menyatukan tangan diantara pedangnya lalu membungkuk. "Zhu Yi, menurutmu ... apa aku terlalu mengekang Yanmei?" "Ketua. Semua yang ketua lakukan adalah demi kebaikan Nona. Ma Zhu Yi tidak berani mengkritik. Hanya bisa mengikuti Ketua hingga akhir." "Kalau begitu aku minta satu hal?" "Merupakan suatu kehormatan bagiku untuk melayani Ketua." "Awasi Yanmei untukku." Zhu Yi terbelalak, lalu segera berlutut, "Ketua, orang sepertiku tidak pantas menerima kehormatan seperti itu. Mengawasi Nona itu agak ..." "Aku takut dia mengikuti hatinya yang polos itu. Aku takut dia melarikan diri dari lembah untuk pergi melihat dunia luar." "Tapi mengawasi Nona itu agak ..." "Cukup awasi dari jauh. Jika dia melakukan hal aneh segera laporkan padaku." "Ma Zhu Yi, akan mematuhi perintah dari ketua!" *** "Wah! waktu itu kau memaksaku menangkap ikan, dan sekarang menggali lobak?" Xiao Yu tampak sangat jengkel. Dia menghela nafas berkali-kali lalu menatap Lingyin yang sedang menggali tanah dengan tangan mungilnya. "Bukankah kau ingin mendapatkan perhatian dari Ketua? kau harus rajin dahulu baru bisa mendapatkan kehormatan itu," ucap Lingyin sambil terus menggali. "Aku sudah sangat rajin, kurang apa lagi!" "Kau hanya menangkap ikan sekali, dan sekarang mengeluh tentang menggali lobak. Kau tahu, Kak Zhu Yi saja butuh bertahun-tahun pengabdian untuk mendapatkan kepercayaan Ketua Lembah." "Zhu Yi? ah, orang galak yang berisik itu? "Hati-hati bicaramu. Jika Kak Zhu yi mendengarnya kau akan dihajar." "Ah, siãl. Kalian senang sekali menggertak orang lain," Xiao Yu menatap dirinya lalu mendengus kesal, "Lihat, mantelku jadi kotor." "Untuk apa kau terus memakai jubah itu? sangat mengganggu sekali. Buang saja." "Buang? kau tahu mantel ini harganya berapa? seratus ribu dolar!" "Apa?" Lingyin menatap Xiao Yu dengan polos. "Ah terserahlah. Kau tidak akan mengerti. Lagipula kenapa kau menganggap pakaianku merepotkan? pakaian kalian lebih merepotkan. Apalagi Ketua Lembah itu, lengan bajunya sangat lebar dan ..." "Kak Xiao ..." "Apa? itu kenyataannya. Lengan bajunya lebar, dan bajunya seperti gaun, dia itu wanita atau apa?" "Kak, Xiao diamlah ..." "Aksesoris kepalanya lebih aneh lagi. Doa mengenakan tusuk rambut giok? ya ampun tak bisa kupercaya. Kalian tidak kepanasan memakai pakaian kolosal seperti itu?" "Hormat kepada Ketua Lembah!" tiba-tiba Lingyin berseru lalu membungkuk. Melihat hal itu Xiao Yu terkekeh tak percaya, "Ei ... kau mau menipuku? dia tak mungkin ada di belakangku, kan?" Lingyin melirik Xiao Yu, memberikan kode agar Xiao Yu berhenti bertingkah, "Mana mungkin ..." Xiao Yu menoleh ke belakang. Dia langsung terlonjak kaget dan seketika membungkuk, begitu melihat Yanxie yang berdiri sejak tadi di belakangnya, "H-Hormat," ucap Xiao Yu tergagap, dia memejamkan matanya erat sambil menyumpahi dirinya sendiri. "Dasar makhluk dengan mulut berbisa." Kalimat Yanxie, walaupun pendek namun membuat Xiao Yu tertohok. Yanxie melewatinya begitu saja, tanpa menoleh lagi. Setelah Yanxie menghilang dari pandangannya, Xiao Yu bernapas lega, lalu terduduk. "Bukankah dia selalu berada di gua? kenapa sekarang dia begitu sering berkeliaran di luar?" "Kau pikir mengapa? tentu saja untuk membunuhmu jika kau membuat masalah." "A-Apa? hei, bocah sekecil dirimu tidak boleh mengucapkan kata membunuh seolah itu hal yang biasa." "Tuan Xiao. Membunuh seseorang memang hal biasa dilakukan di dunia ini." "Apa katamu? kalian benar-benar sudah gila!" Lingyin tak menggubris Xiao Yu. Dia melanjutkan kegiatan menggali lobak yang tadi sempat terhenti karena Xiao Yu membuat masalah, "Kau mengacuhkanku? bocah kecil, berhenti menggali! hei, kau dengar tidak!" *** Xiao Yu bersusah payah setiap hari. Mau tak mau dia mengikuti semua yang dikatakan Lingyin, karena dia tak tahu harus berbuat apa untuk bisa keluar dari lembah tersebut. Walau setiap hari dia terus mengeluh dan memaki semaunya, dia tetap mengikuti Lingyin. Seorang dewasa mengikuti dan diajari oleh bocah berusia lima tahun, itu sungguh membuat Xiao Yu merasa terhina. Tapi, dia tak punya pilihan lain saat ini, seperti yang Lingyin katakan. Dia harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan kepercayaan dari Ketua Lembah. "Wah, Xiao Yu kau bekerja keras. Apa kau sudah memutuskan untuk menetap di Lembah Shui Jiao?" Yanmei bertepuk tangan ketika melihat Xiao Yu berusaha keras untuk menangkap ikan di sungai menggunakan perangkap. "Kau gila? aku tak akan menetap disini. Lalu ... hei, kenapa kau memanggilku dengan santai begitu? memangnya berapa usiamu?" "Aku? dua puluh delapan tahun. Memangnya mengapa?" "D-Dua puluh delapan tahun? kau berusia sama denganku!?" Xiao Yu menutup mulutnya, "Apa orang di tempat ini menggunakan perawatan wajah rahasia? dia tampak seperti siswa sekolah menengah, aku kira usianya tujuh belas tahun." "Wah, kau juga dua puluh delapan tahun? kalau begitu kita seumuran." "J-Jika kau dua puluh delapan tahun, lalu berapa usia si Sosiopat itu? kalian hanya beda setahun?" "Sosiopat?" "Maksudku kakakmu, Zhou Yanxie." "Ah, usia Kakak tiga puluh delapan tahun." "Kalian beda sepuluh tahun?" Xiao Yu kembali terbelalak, "Walau rambutnya putih, tapi melihat kulit dan wajahnya ... aku kira dia berusia dua puluh tahunan. Ada apa dengan tempat ini? mengapa mereka terlihat awet muda?" "Kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang usia kakakku?" "Ah, tidak ada. Aku hanya penasaran. Mmm, Yanmei. Bagaimana suasana hati kakakmu belakangan ini? apa dia dalam keadaan baik?" "Kakak mengatakan dia tidak akan membunuhmu dalam waktu dekat." "Berarti dia tetap berencana mau membunuhku? Yanmei, aku sudah bekerja keras. Menurutmu ... kakakmu akan memperhatikanku? apa dia akan memberi kesempatan untukku keluar dari sini"? "Aku tidak tahu. Jangan bertanya tentang kakakku lagi. Aku sedang kesal dengannya." "Jangan begitu, kau harus membantuku. Aku mau keluar dari sini, aku harus kembali ke tempatku secepatnya." "Kau pikir aku tak mau keluar dari sini? aku ingin melihat festival seribu lentera. Tapi kakak melarangku." "Apa kita cari cara untuk keluar bersama-sama? Kau bisa melihat festival lentera, dan aku akan mencari jalan kembali ke tempatku. Bagaimana?" "Hentikan pikiran licikmu. Kau ingin aku keluar dari lembah tanpa sepengetahuan kakakku? itu namanya berkhianat." "Bagaimana bisa menemukan kebebasan dikatakan berkhianat! hei, Yanmei!" Xiao Yu menghela nafas. Yanmei tiba-tiba melesat pergi meninggalkannya. Gadis itu menghilang dengan cepat diantara pepohonan, "Bukankah kalian punya kaki untuk berjalan!? kenapa kalian harus terbang seperti itu! aish menyebalkan sekali," Xiao Yu melempar perangkap ikan di tangannya, lalu duduk pada sebuah batu besar di pinggir sungai. Dia menatap mantel yang terhampar di sebelahnya. Mantel mahal tersebut sudah kusam, dan juga sudah sangat kusut. "Aku akan berakhir seperti mantel ini, jika aku terus berada disini," gumam Xiao Yu sambil menghela nafas. Beberapa menit kemudian, angin semilir melewati Xiao Yu. Tampak Yanxie melesat dengan ringan diantara angin tersebut. Dia menjejakkan kaki, mendarat dengan mulus di depan Xiao Yu, sangat mulus. Nyaris tanpa suara. "Sepertinya kalian sangat hobi terbang," ucap Xiao Yu sambil mendesah. Yanxie mendekat, lalu menatap Xiao Yu tanpa berkedip. Tatapan yang begitu lama, hingga membuat Xiao Yu menjadi gugup. "K-Kenapa kau menatapku seperti itu?" Xiao Yu menyilangkan tangannya di d**a dan agak menjauhkan diri dari Yanxie. "Rambutmu ... kau punya dua warna? warna rambutmu berubah," ucap Yanxie sambil menatap rambut Xiao Yu. "Ah, ini bukan berubah warna. Kau lihat? bagian yang hitam ini warna asli rambutku. Mereka tumbuh dengan cepat. Yang kuning ini adalah rambut hasil pewarnaan. Warnanya belum menghilang, makanya menjadi dua warna," Xiao Yu tiba-tiba terdiam, lalu terkekeh,. "Aku sudah gila. Aku sangat frustasi karena tidak bisa keluar dari sini, tapi malah memberitahumu masalah rambut." "Ceritakanlah," "C-Cerita? cerita apa?" "Waktu itu, kau berkata akan menceritakan semua tentangmu padaku. Ceritakanlah, aku akan mendengarnya." TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD