Cahaya aneh

2048 Words

“Mas Krisna,” panggil seseorang yang memperhatikan diriku dengan teliti. “Saya pikir, saya salah lihat. Mas kok udah di sini pagi-pagi banget. Para kru juga belum siap, Mas,” lanjutnya. “Iya, saya mau lihat matahari terbit,” kataku sambil melihat lurus ke arah lautan yang membentang luas. “Oh, ya sudah. Saya tinggal dulu mas, mau siap-siap,” katanya. “Iya.” “Huff…” Aku menarik udara pagi yang dingin dan membuangnya kembali, agar melepas gundah di hati. Semalaman, aku tidak bisa tidur. Aku turun ke lobby hotel sudah sangat sepi. Sebenarnya, aku ingin sekali memesan satu kamar dan beristirahat di sana. Tetapi apalah daya, nanti orang-orang pasti berpikir aku sedang bertengkar dengan Tina, karena dia tidak bisa menjawab jawaban yang cocok dengan diriku. Semua orang mulai meragukan hubu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD