Zara keluar dari kamarnya pada pukul setengah tujuh pagi. Tubuhnya sekarang terasa lebih sehat dan lebih segar dibanding semalam. Walau begitu, raut wajahnya terlihat sangat masam. Oh jelas dia kesal karena saat bangun, Evelyn tak ada di dalam kamarnya. Tanpa harus bertanya, Zara tahu di mana keberadaan teman baiknya tersebut. Zara menyeret kakinya menuju kamar sebelah yang memiliki pintu berwarna hitam. Tanpa tahu apa yang sedang terjadi di dalam, Zara langsung menggedornya dengan sangat kuat. "Om Alan! Mana Evelyn!" Zara berteriak kesal sambil terus menggedor pintu tersebut. Tak lama, pintu tersebut pun dibuka. Terlihat sosok Alan yang sudah siap dengan setelan kerjanya. "Apaan sih? Pagi-pagi udah berisik," desis Alan kesal. Dia hanya membuka pintu sedikit, membuat Zara sulit melihat

