BAB 22

1035 Words

Mata Rain langsung membulat saat melihat kondisi aula yang baru digunakan pertemuan kakak kelas itu. Banyak sampah berserakan, ada makanan tumpah, dan lain sebagainya. "Gila jorok banget, emang pada enggak kenal tong sampah kali, ya?" umpat Rain sambil menarik lengan bajunya sampai siku. Reza tidak menyahut, dia memilih langsung mengambil sapu lidi lalu menyapu karpet bagian depan yang biasa digunakan para guru. Dengan setengah hati, akhirnya Rain ikut mengambil sapu ijuk, ia menyapu dengan wajah masam. Seumur-umur baru kali ini ia menyapu ruangan sebesar ini. Benar-benar melelahkan. "Weh Gingsul, lu nyapu atau lagi mainin sapu ijuk, sih?" teriak Reza dari arah depan. Alis Rain menaut, apa tadi katanya? Gingsul? "Manggil siapa lu, Gundul?" ucap Rain dengan suara tak kalah keras dari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD