Kejujuran

1017 Words

Gia mengerjapkan matanya pelan, berusaha mengumpulkan nyawanya. Dia menyipitkan mata, saat sadar ada seseorang di dekat ranjangnya. "Gia, bangun." Suara itu, Gia kenal. Itu suara Meira, kakak iparnya. "Kak Mei? Ada apa? Ini sudah jam berapa?" Gia bertanya. Perlahan dia bangkit dan duduk di pinggir ranjang. "Sekarang sudah pukul tiga sore. Lalu sekarang ada masalah." Meira menjawab dengan cepat. Gia yang belum paham situasi menatap Meira dengan kebingungan. "Wah, berarti aku ketiduran lama banget," gumam Gia. "Itu tidak penting, Gia! Masalahmu lebih penting sekarang!" seru Meira kesal. Gia melebarkan matanya, kaget dengan seruan Meira barusan. Dia lalu menatap Meira dengan bingung. "Masalah apa?" tanya Gia. Meira tak langsung berucap, menatap Gia cukup lama, seolah sedang mencari sesu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD