Persiapan

1092 Words
"jangan lupa pukul dua siang, aku marah jika kau terlambat" ancam Alea sambil merapihkan dasi Jonathan. Hari ini mereka harus pergi untuk melakukan fitting pukul dua siang. "siap sayang, janji tidak akan telat" "bagus" Jonathan langsung mengecup bibir Alea saat wanita itu selesai memasangkan dasi untuknya. "my vitamin" ucap Jonathan lalu kembali mendaratkan bibirnya di bibir Alea, kini lebih lama. "ayo sarapan, kau bisa terlambat" ajak Alea kemudian.  Dengan telaten, Alea menyiapkan sarapan pagi untuk Jonathan dan dirinya.  "selalu enak" puji Jonathan "hanya nasi goreng" "hey, Angel bahkan selalu gagal memasak nasi goreng meskipun dengan bumbu instan" balas Jonathan sambil mengunyah makanan. "nanti juga bisa" "yap, kau yang ajarkan" "masakan ku tidak se hebat itu tuan Jonathan" "sangat hebat untuk ku. Masakan mu, diri mu. Seleraku" goda Jonathan sambil mengedipkan sebelah matanya. Alea langsung tertawa, menyembunyikan rona malu. "kau memang jago menggombal" "hanya padamu honey" Seleai sarapan, Alea mengantar Jonathan ke depan.  "jika perlu ku jemput. Hubungi aku" ucap Joanthan setelah mengecup kening Alea. "tidak perlu, kita langsung bertemu di butik saja" tolak Alea Jonathan mengangguk "aku berangkat" pamitnya kemudian. "hati-hati" Jonathan masuk kedalam mobil, mengeluarkannya dari pekarangan rumah Alea. Tepat setelah mobil Jonathan menjauh, Alea segera menutup kembali gerbang rumahnya. Kembali masuk kedalam rumah untuk merapihkan bekas sarapannya dengan Jonathan. *** "iya Mika sayang, setelah fitting baju gue ke rumah lo" Alea tengah berbicara dengan Mika melalui sambungan telpon. Antrian makanan yang ingin dia beli lumayan panjang. Mungkin efek promo yang di adakan oleh restoran tersebut. "awas kalau lo gak kesini! nginep disini sekalian"  "siap. Gue nginep di rumah lo" jawab Alea lagi. Kakiknya melangkah maju saat antrian mulai berkurang perlahan. "oke. Kalau sampe lo gak datang. Gue racun tamu undangan lo" ancam Mika membuat Alea tertawa. Sahabatnya ini benar-benar lucu. Ingin melakukan kejahatan tapi berbicara lebih dahulu. "siap, honey. Udah ya, giliran gue bentar lagi nih" ucap Alea "oke. Bye" "Bye" Alea langsung memasukan ponselnya kembali kedalam tas. Antriannya hanya berselang satu orang lagi. Hingga gilirannya datang, Alea menyebutkan beberapa menu untuk makan siang dia dan Joanthan. Laki-laki itu memang bilang bahwa dia belum makan siang karena rapat yang di pimpinnya harus berakhir  lebih lama. Jadi Alea berinisiatif untuk membawakannya makan siang. Selesai memesan, Alea lanjut menuju butik.  "sudah dari tadi?" tanya Alea saat Jonathan memeluknya "lima menit yang lalu" jawab Jonathan. "makan siang untuk kita" ucap Alea saat Jonathan menatap kantung bawaannya. "selalu bisa di andalkan" puji Jonathan dan mengusap kepala Alea lembut. Keduanya langsung menemui pemilik butik, bersiap untuk mencoba baju mereka. Alea duduk di sofa yang di sediakan, menunggu Jonathan yang tengah mengganti setelan kantornya dengan tuxedo pernikahan mereka. "bagaimana?"  Alea langsung tersenyum lebar saat Jonathan bertanya.  "kau pasti sadar bahwa dirimu luar biasa" jawab Alea, berjalan mendekati Jonathan yang nampak semakin luar biasa. Wajah tampan dan tubuh tegapnya benar-benar membuat tuxedo itu semakin indah menempel di tubuhnya. "terima kasih atas pujian anda nona" Jonathan mengecup bibir Alea. Dasar laki-laki yang tidak pernah tahu tempat!. Alea mengusap d**a bidang Jonathan, terasa semakin kekar. Menyusuri lengan, perubahan juga terjadi disana.  "kau pasti olahraga lebih giat" ucap Alea "demi memuaskan istriku" goda Jonathan di telinga Alea.  Alea kembali merasakan panas menjalar di wajahnya.  "dasar pria penggoda" ucap Alea sambil memukul d**a Jonathan. Selesai dengan Jonathan, kini giliran Alea. Di bantu oleh satu pegawai butik, Alea mengganti pakaiannya. Panik langsung melanda Alea saat di ruang ganti, ritsleting gaunnya mengalami kendala. Bukan karena rusak, tapi sulit dinaikan dan tubuh Alea penyebabnya. "berhasil" lega sang pegawai saat berhasil menaikan ritsleting gaun Alea. Alea menatap tampilan wajahnya di cermin yang memang tersedia di ruang ganti. Menatap tampilan tubuhnya yang terbalut gaun indah tapi tidak cukup membuatnya percaya diri. Dia sesak. Sangat! gaun ini terlalu menghimpit tubuhnya. Lagi-lagi bukan karena dia tidak suka, tapi karena bentuk tubuhnya yang berubah. "aku tidak ingin keluar" ucap Alea kepada sang pegawai. Matanya sudah mulai berkaca-kaca saat ini. Pegawai tersebut mengangguk, pamit undur untuk memberi tahu calon suami Alea dan perancang yang memang menunggunya. Air mata Alea langsung menetes. Dia kecewa kepada dirinya sendiri yang tidak bisa merawat tubuhnya. Berbeda dengan Jonathan. Dia malu.  "honey" panggil Jonathan lembut. "aku gendutan" aduk Alea langsung. Jonathan langsung mengusap air mata Alea. Membawa perempuan itu kedalam pelukannya, mengusap lembut punggung Alea agar tenang. "jangan menangis, itu bukan masalah yang besar" ucap Joanthan. Alea melepas pelukan dengan Jonathan. Menatap pria itu dengan mata berkaca. "aku gendutan, bajunya sesak, jadi terlihat jelek" Jonathan malahh tersenyum dengan aduan Alea yang seperti anak kecil. "kau tetap cantik untuk ku" "gombal" "serius" Lagi, Jonathan menarik Alea menempel padanya. "tetap menjadi yang paling cantik dan tetap menjadi yang paling nyaman untuk aku peluk, bahkan untuk aku cium" jelas Jonathan yang langsung memagut bibir Alea. Alea membalas sapaan bibir Jonathan. Usapan lembut Jonathan di belakang lehernya membuat kaki Alea terasa seperti jellly. Mengalungkan kedua tangannya di leher Jonathan, Alea mencoba mencari keseimbangan.  Jonathan semakin meraup bibir Alea dengan sangat rakus, melupakan fakta bahwa mereka ada di ruang ganti dan ada orang-orang yang tengah menunggu mereka di balik tirai. Alea mencengkram rambut belakang Jonathan saat lidah pria itu mulai masuk, mengeksplor mulutnya. Hampir Alea mendesah jika tidak ingat tempat. "aku ingin yang lebih hot nanti" serak Jonathan setelah terpaksa melepas tautan. Keningnya dan kening Alea beradu, mata mereka saling menatap, penuh cinta dan gairah. *** Alea keluar butik dengan wajah yang masih cukup muram. Dia masih tidak puas dengan fitting hari ini. Sengaja dia tidak meminta sang perancang untuk mengubah ukuran, biar tubuhnya saja yang di ubah. "sayang, come on. Aku bilang itu bukan masalah oke? jangan murung" Jonathan menangkup pipi Alea. Keduanya sudah berada di dalam mobil. "tapi aku salah. Aku tidak bisa menjaga pola makan ku. Beberapa minggu ini aku benar-benar makan seperti babi. Kau juga pasti tahu"  "dengar. Aku lebih suka kau yang bisa memakan apa yang kau inginkan di banding kau yang harus menahan lapar karena berdiet"  "aku akan diet" putus Alea yakin. Dia ingin terlihat cantik di pernikahannya, dia tidak ingin ada orang yang menilai dirinya tidak cocok bersanding dengan Jonathan yang luar biasa. Tidak ingin mengubah gaun yang sudah sangat cantik, biar dia yang berjuang. "sayang" protes Jonathan. Alea melepaskan tangkupan tangan Jonathan di pipinya. Berdecak sebal dengan protes Jonathan. "jangan protes, diet tidak akan membuatku mati"  "no, aku lebih setuju jika gaun itu yang di ubah ukurannya" "berani kau ubah gain itu, aku pastikan hanya datang menggunakan bikini" ancam Alea. Jonathan langsung tertawa, mengecup gemas Alea.  "ancaman konyol macam apa itu honey." "aku serius" tegas Alea  "baiklah. Kau bebas lakukan apa yang kau mau, tapi jika kau sakit karena berdiet. Aku benar-benar akan memaksamu makan lebih banyak lagi" ancam Jonathan. "kau benar-benar ingin membuatku seperti babi ya?" "no sayang. Agar kau sehat"  jawab Jonathan. Alea hanya memutar bola matanya. "aku lupa. Kau belum makan siang" ucap Alea yang langsung meraih bungkusan makan siang yang di beli nya. "bagaimana dengan mu honey?, kamu juga pasti  belum" tebak Jonathan. "kita makan bersama" Alea mulai mengeluarkan makan siang mereka. Dua porsi salad lengkap dengan potongan daging ayam. "kita makan disini, lalu setelahnya tolong antarkan aku ke rumah Mika" lanjut Alea menyerahkan porsi Jonathan. "dengan senang hati. Yang Mulia" 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD