Bab 20 Kecemasan

1064 Words

"Kinanti," panggil Kenan lembut. Kinanti mempertajam tatapannya. Napas wanita itu bergemuruh menahan amarah. Kenangan masa lalu menyakitkan itu kembali bermain membayangi dalam kepalanya. Tampak nyata seperti pemutaran sebuah film yang sedang ia tonton. Wanita berparas cantik itu meremas kuat ujung roknya. Dadanya semakin sesak dan terhimpit. Kerongkongannya seperti tercekat, membuat Kinanti sedikit kesulitan bernapas. Wajahnya memucat, keringat dingin sebesar biji jagung mulai tampak di keningnya. "Kinanti, kau kenapa?" tanya Kenan dengan panik dan hendak mendekat. "A--aku ba--baik-baik sa--ja," ucap Kinanti dengan terbata. "Kinanti!" seru Kenan sambil menangkap tubuh Kinanti yang tiba-tiba tumbang. Kenan langsung menggendong tubuh Kinanti dan merebahkannya di sofa. Pemuda itu memer

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD