Tante Seina kembali memanggilku, beliau sedikit meninggikan suaranya membuat aku memejamkan mata khawatir. Bagaimana kalau Farhan mendengar suara Tante Seina? Atau mungkin Zein menggunakan earphone, iya pasti begitu ‘kan? Aku melangkah ragu mendekati Tante Seina yang tengah mengulum senyumnya. “Masmu cariin,” ucap Tante Seina menyerahkan ponselnya. Ake menatap Zein dengan tatapan datar, sementara dia terkekeh geli. Ternyata benar, Zein menggunakan earphone. “Kagak ada, dia udah pulang. Orang gila mana yang baru diizinin pulang dari rumah sakit, tapi mampir ke kafe beli kopi,” kekeh Zein mengatai Farhan. “Adek sekolah bahasa Jepang?” tanya Zein sementara aku hanya diam saja. Pikiranku dipenuhi oleh Farhan, ternyata dia sudah diizinkan pulang, syukurlah. Semoga hal-hal baik selalu menyer

