* “Hemph. Kamu yakin ini istri kamu, Bhumi?” Mata Wisnu meremehkan, menatap anak dan menantunya. “Kenapa? Gendhis memang istriku. Apa Papa mau bukti?” Bhumi pun menjawab santai namun penuh wibawa. Sebisa mungkin, dia tidak menunjukkan kekalahan atas intimidasi Papanya. “Bukti bisa dimanipulasi. Tapi, Papa justru curiga, kamu menyewa teman Laura untuk menemanimu.” Tawa mengejek mulai terdengar. Tak hanya dari bibir Wisnu, tapi juga dari orang-orang di belakangnya. Sakha. Adik seayah Bhumi yang sedang merangkul pinggang istrinya itu, menatap sang kakak dengan angkuh, namun tengil. Bianca—nama istri Sakha. Wanita sosialita yang katanya sedang hamil muda itu juga mengangkat dagunya tinggi-tinggi seolah menunjukkan siapa dirinya kepada Gendhis. Sedangkan tepat di samping Wisnu, Imelda—i

