Senang Melihatnya (A)

1615 Words

“Mas, kamu masak lagi?” tanya Tsabina keluar dari kamar. “Iya, Sayang,” jawabku tersenyum. “Kamu tahu apa yang paling membuatku senang?” tanya Tsabina berjalan menghampiriku. “Apa itu?” Tsabina memelukku dari belakang. “Melihatmu mengenakan celemek dan membuatkanku makanan.” Aku tersenyum mendengarkan apa yang dia katakan, aku lalu menoleh menatapnya dan wajah kami sangat dekat, aku mengecup bibirnya dan kembali mengerjakan apa yang aku kerjakan tadi. “Terima kasih sudah menerima depresiku,” kata Tsabina. Aku membalik badan dan menghadap Tsabina, aku menggelengkan kepala dan berkata, “Aku tidak pernah terbebani oleh depresimu dan apa pun yang ingin kamu lakukan, ya lakukan saja. Aku akan selalu menerima dan mendukungmu.” Tsabina tersenyum. “Aku merasa sangat dicintai.” “Yang kita

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD