Aku mendengar suara getar ponselku, menandakan ada notif masuk. Aku membaca pesan masuk dan membulatkan mata. Seseorang yang mengirimiku pesan ini sudah lama tak bertemu denganku. Setelah mendapatkan pesan, aku duduk berhadapan dengan seorang wanita yang saat ini duduk dihadapanku. Wanita cantik dengan pakaian glamour, ia menyesap kopi di tangannya seraya menatapku. “Bina, aku tidak tahu akan memulainya darimana,” katanya. Kaila—teman sekaligus sahabatku—wanita yang dulunya aku percayai namun telah mengkhianati kepercayaanku dengan menjual desain yang sudah ku buat pada orang lain. Lalu, dia pergi dan menghilang. Dan, mengabariku saat ini. Tapi satu hal yang ku ketahui, Kaila menikah dengan pengusaha. Pakaiannya saat ini menandakan hal itu. Aku memilih membiarkan Kaila melakukan tinda

