Oi Anak Koruptor

1920 Words

Aziel menoleh pelan, dagunya terangkat sedikit, matanya menatap dingin ke arah sumber suara itu. Kantin yang biasanya riuh dengan tawa dan obrolan mendadak terasa lengang, seperti semua orang menahan napas, menunggu apa yang akan terjadi. Beberapa siswa bahkan menghentikan aktivitas mereka, sendok di tangan menggantung di udara, mata mereka tertuju pada Aziel dan gerombolan anak-anak yang baru saja melontarkan hinaan itu. "OI ANAK KORUPTOR!" Kata-kata itu menggema lagi dalam kepala Aziel. Ucapan kasar yang ditujukan bukan hanya padanya-tapi pada ayahnya, Pandu, yang tengah diterpa isu korupsi di pemberitaan nasional. Sebuah tuduhan yang ia tahu betul palsu, dibesar-besarkan, dan disusun sedemikian rupa oleh orang-orang yang takut kehilangan kuasa. Tapi anak-anak di sekolah, terutama ger

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD