Lita kini tengah duduk di sudut kantin kantor, mencoba menikmati waktu istirahat yang jarang datang tanpa gangguan. Di hadapannya, segelas teh dingin mengembun perlahan dan sebuah burger berukuran sedang menanti untuk dilahap. Ia makan perlahan, sesekali memandangi layar ponsel sambil menarik napas panjang. Hari ini cukup melelahkan. Namun ketenangan itu hanya bertahan sebentar. Tanpa peringatan, seseorang menarik kursi dan duduk tepat di hadapannya. Suara gesekan kaki kursi membuat Lita menoleh, dan matanya langsung membelalak begitu melihat siapa yang duduk di sana. “Bagas?” seru Lita dengan nada kaget sekaligus ketus. “Kamu ngapain di sini?” Bagas menyender santai ke sandaran kursi, menyunggingkan senyum lebar yang justru membuat Lita semakin tidak nyaman. “Urusan kerjaan. Eh, kamu

