BAGIAN 18

1828 Words

Aku menghela napas, kembali menatap Arumi yang masih mengomel lirih setelah mengirimkan pesan menohok itu pada Mbak Selly. Entah apa yang diucapkannya, tapi aku tahu itu hanyalah bentuk kekesalannya pada kakak iparku itu. "Va, nggak apa-apa 'kan aku kirim messenger begitu buat ipar kamu yang rese itu?" Mendadak Arumi menoleh lalu menatapku beberapa saat, seolah ada rasa tak enak sebab tak menunggu persetujuanku lebih dulu sebelum mengirimkan pesan itu untuk Mbak Selly. Padahal, dia tak perlu izin juga sebab hak setiap orang untuk berbalas pesan bukan? "Sorry kalau keceplosan, Va. Kira-kira nanti kamu kena masalah nggak ya kalau aku balas begitu? Aku baru kepikiran gimana kalau nanti dia melampiaskan kemarahannya sama kamu?" Lagi, Arumi kembali merasa bersalah. Dia mendadak gelisah kar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD