Cintya berjalan di lorong rumah sakit sendirian. Di tangannya ada sebuah kantung kresek berwarna putih berisi makanan yang dia beli untuk Gino. Salah satu kebiasannya yang memang masih dia lakukan sampai sekarang. Cintya berdiri di depan pintu ruangan Gino dan mengetuknya dengan pelan. Tak lama terdengar suara Gino dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk saja. "Ada apa?" Gino bertanya pada Cintya yang sedang menutup pintu ruangannya. "Aku bawakan makan siang untukmu, Kak," jawab Cintya. Dia berjalan mendekati Gino dan menyimpan makanan yang dia bawa di atas meja Gino. "Terima kasih," ucap Gino secara singkat. Dia kurang memperhatikan Cintya dan sibuk dengan ponselnya. "Kak, masalah persiapan pernikahan kita bagaimana?" Cintya bertanya dengan hati-hati, takut membuat Gino merasa tergan

