50. Maaf

1638 Words

Pandu terbangun ketika mendengar suara isak tangis yang begitu memilukan di sebelahnya, pria itu mengerjapkan kedua matanya ketika melihat ruangan yang ternyata adalah kamarnya sendiri. Sekelebat bayangan semalam muncul begitu saja, lehernya terasa kaku hanya sekadar melihat ke arah samping. Ia takut kalau ia melakukan hal-hal aneh pada orang yang bukan istrinya, tetapi ketika melihat kalau orang yang ada di sebelahnya adalah Aisyah ia dapat tersenyum lega. Namun kelegaan itu tak berlangsung lama begitu ia menyadari suatu hal, matanya membelalak kemudian tanpa kata ia langsung melihat di bawah selimut yang menutupi tubuhnya. Ada bercak darah di atas sprei dan itu berarti kalau malam yang ia kira adalah mimpi adalah kenyataan. Isak tangis yang begitu memilukan itu adalah nyata, lehernya t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD