Tubuh mungil itu terduduk dengan kedua lutut yang tertekuk, wajahnya bersembunyi dibalik lutut yang tertekuk. Tangis lirih itu terdengar begitu memilukan, seakan berusaha menahan tangis yang ingin pecah begitu kuatnya. Tak mungkin rasanya dia menangis dengan kuat, karena sudah bisa dipastikan jika hal itu dia lakukan maka semua orang akan tau hatinya yang sebenarnya. Rasa sakit di hatinya semakin mendera begitu mengingat kepingan-kepingan kejadian yang sudah berlalu, sebisa mungkin dia tegar menerima takdir yang telah Allah berikan. Namun pada dasarnya, setegar apapun seorang perempuan pasti dia menyembunyikan tangis itu di balik wajah penuh senyumnya. Sama halnya seperti dirinya, berusaha menampilkan senyum seakan keadaan hatinya baik-baik saja. Tapi nyatanya dia sering sekali melakukan

