Prolog
286 Words
Aku adalah Len, namaku memang hanya Len, kenapa? karena aku tidak mempunyai kedua orang tua.
aku adalah yatim piatu, tapi bukan karena hal itu hidupku akan menjadi buruk bukan? sekarang aku telah menjadi CEO dari perusahaan yang mengelola game, dan itu dimulai setelah aku membuat game garapan ku sendiri selama bertahun-tahun.
meskipun dalam hasil ahkir tidak ada yang menyukainya, tapi aku tetap mengupdate game tersebut sampai sekarang, game itu telah dimodifikasi sampai ke titik dimana Vr tidak lagi berguna lagi, karena game ini telah berbasis VRMMO dan sangat ramai dibicarakan oleh banyak orang.
aku sungguh sangat sukses sampai hari inipun aku telah menyelesaikan rapat dengan para pemegang saham dan aku pulang menggunakan sebuah kereta cepat VVIP.
hari terasa sudah malam, dan aku mengingat semua perjalananku dari nol hingga jutaan bahkan teriliunan angka yang kuhasilkan sekarang.
"apa anda ingin cemilan pak?" tanya seorang wanita pekerja disana.
aku tersenyum dan menjawab, "maaf aku sudah kenyang tadi, lewati saja!"
entah kenapa dia terlihat sedikit menahan takut, tapi ketika aku melihat kebelakangnya, seorang lelaki terlihat seperti akan memarahi wanita pekerja itu, aku paham karena mungkin wanita ini dipaksa untuk menyuguhiku cemilan agar pelayanan dikereta ini terlihat sangat bagus dan sangat ramah pada pengunjung.
"huft... baiklah nona, bawakan kesini semua cemilan akan kumakan!" teriak ku sedikit kencang agar terdengar.
lelaki yang mengawasi pada ahkirnya menarik nafas lega, aku yang tidak peduli segera mengambil tisu untuk berjaga-jaga agar tidak mengenai baju, kotoran dari bekas cemilan yang akan kumakan nanti.
tidak disangka sebelum aku mau memakan cemilan itu, suara kereta terdengar sangat keras sekali dikedua telingaku.
cit... citttt.... kriek...
rem kereta berdecit, aku juga mendengar suara rel kereta diubah meskipun samar-samar, hingga tidak lama kemudian ledakan terjadi dan aku hanya melihat ruangan putih.
- Writer
