"Ini lebamnya harus segera dikompres, kalau nggak bisa makin parah." Azifa mulai menyiapkan kotak P3K dan air hangat. Azril hanya mengangguk pasrah sambil terkekeh kecil. "Gini ya kalau punya istri, lebam dikit aja perhatiannya masyaAllah." Azifa yang sedang mencari obat merah seketika salah tingkah. Ah, sejak menikah dengan Azril perempuan itu seringkali salah tingkah, bahkan hanya karena hal kecil sekalipun. "Itu bukan lebam dikit Kak, lihat udah keunguan. Aku kompres ya." "Tapi pelan-pelan ya, sakit," rengek Azril seperti anak kecil. Azifa mengangguk kemudian mulai menempelkan handuk yang sudah dicelupkan air hangat ke lebam di sekitar wajah suaminya. Sebenarnya cukup dag, dig, dug. Azifa takut ia terlalu keras hingga membuat Azril kesakitan. Tapi sudah beberapa kali, tak ada reak

