"Alina, jangan menguji kesabaranku!" Bentaknya. "Mengapa? kau tak bisa, Kania? Tentu saja kau tak mampu melakukannya, jika kau bisa membujuknya menceraikanku, kau takkan menemuiku dan menawarkan hartamu padaku." "Aku tak akan menawarkan kesempatan ini dua kali padamu, Alina!" Tegasnya. "Baik, katakan apalagi yang bisa kau tawarkan padaku?" Pancingku lagi. "Apapun yang kau inginkan, Alina. Uang, perhiasan, tanah, liburan ke luar negeri, katakan saja padaku, tapi setelah itu, kuminta kau pergi sejauh mungkin dari kehidupan Mas Bayu," sinisnya. Aku benar benar tertawa mendengarnya. Kulipat kedua tangan didada sambil menghela nafas panjang. "Setakut itukah kau padaku, Kania? Hingga kau merelakan hartamu untukku demi bisa membuatku pergi menjauh dari sisi Mas Bayu," sindirku. "Kau wani