“Apakah cara tadi berhasil?” Lucy mengamati sekitar dan sudah tidak ada si perempuan vampir yang sampai sekarnag tidak ia ketahui identitasnya. Bahkan beberapa kali Lucy memanggil arwah-arwah yang sejak awal memanggilnya pun merek atidak juga datang. “Hey, Robin kau tidak benar-benar membenciku ‘kan?” Kucing Robin mendnegus. “Tentu saja aku membencimu!” Lucy pun memutar bola matanya. ternyata tadi kesempatan besar bagi Robin untuk mengungkapkan seluruh isi hatinya. Sebenanrya Lucy pun melakukan hal yang sama, Robin pun sama menyebalkannya. Terlebih jika jiwa malas kucingnya kambuh, Robin akan hanya tidursan di lantai, tanpa ingin melakukan apapun. “Kita tidak bisa terus-terusan ada di sini!” Lucy mencoba untu menggerakan tubuhnya, tapi rotan yang melilit malah semakin kencang mengikat.

