Bab 74. Serangan Vampir

1084 Words

“Sial!” desis Robin di tengah keterkejutannya. Tepat di hadapannya kini sosok vampir yang memiliki ability tinggi dan suka menghisap darah lawannya, tengah tersenyum miring. Walau Robin tidak pernah takut pada mahkluk apapun selain arwah—karena memang walau mereka tidak berdaya teteap saja mendapat dokrin sejak kecil membuatnya takut—tetap ia mengakui vampir merupakan makhluk terkuat. Kucing itu menatap ke segala arah untuk melarikan diri. Ia bukan orang yang polos dan memaksakan tetap berpikir positif, kenyataannya memang vampir tidak bisa dilawan jika hanya mengandalkan kekuatan Robin saja. ia harus mencari bantuan, ngomong-ngomong arwah yang menuntuh Robin kembali lagi dan kini sudah berdiri di samping vampir. “Ternyata kau menipuku?!” Kucing Robin walau dilanda kepanikan, masih ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD