Robin berdecak di sepanjang ujung lorong. Tepat di sana terdapat lorong lainnya yang membentang antara luar kapal dengan sebuah ruangan lain yang menuju ke bawah kapal. Robin menatap sekeliling yang tidak ada siapapun. Maka dengan keteguhan hati Robin pun berjalan memasuki ruangan yang sangat gelap tersebut. kakinya menatapi setiap tangga yang terbuat dari papan, beruntung sihir Lucy masih bekerja pada tubuhnya.
“Ruangan apa ini?” Robin berbicara pada dirinya sendiri.
Tempat yang kali ini Robin masuki terasa sangat lembab. Kakinya telah menyentuh dataran yang becek, belum lagi aroma amis begitu kentara. Apakah ini tempat para viking menyimpan barang-barang mereka? Robin pun menatap sekeliling yang amat sangat gelap, tapi pandangannya berhenti pada sebuah obor yang terpasang cukup jauh da
