Mungkin seumur hidup Jihan, tidur yang paling nyaman adalah tidur setelah ia menjadi asisten seorang Juan Ivander Collins.
Bagaimana tidak, ketika di ruang kantor Ivan, dia pernah tertidur bersama Mauren dan David, yang awalnya hanya rebahan tapi dia terlelap.
Dulu berdalih kasurnya pasti mahal karena nyaman dan membuatnya terlelap tanpa sadar.
Dan kini, di apartemen Ivan, dia pun merasakan kasur Ivan yang lebih nyaman lagi.
Semalam begitu mendapati kamar yang ia tempati tampak elegan. Jihan tersenyum bahagia.
Ia langsung memeriksa kamar itu secara mendetail. Mengusap perlahan setiap inci barang-barang yang ada di sana.
"Ck, ck semua bagus-bagus ya. Ya ranjang, ya lemari."
Hingga matanya melirik ke bagian jendela.
Iseng, dia sibak tirainya.
Jihan berdecak kagum.
"Wow keren amat
