Hari pernikahan tiba, dan Aruna tak bisa untuk merasa tenang. Dia terus saja dilanda perasaan gugup dan khawatir. Merasa takut juga dengan hal yang sebenarnya belum siap dia hadapi. Sekarang, Aruna sedang berada di ruang ganti bersama dengan MUA yang mendandaninya. Dia sudah selesai di dandani, juga sudah memakai kebaya pilihannya sendiri. Kepalanya dipakaikan sebuah siger yang sangat cantik juga bunga melati. Aruna bertanya kenapa siger tersebut terlihat berbeda dari yang biasa dia lihat. Dan jawaban MUA yang mendandaninya membuat Aruna terdiam saking kagetnya. "Ini khusus di buat untuk Kakak. Pak Arkan yang memintanya," ucap MUA tersebut. Aruna jelas kaget mendengar itu, karena Arkan tak pernah bicara apapun padanya. "Apa sih yang nggak untukmu, Run." Delia yang masih di dandani berko

