2. Penawaran Richard

1244 Words
“Mina ….”  Suara berat Richard memanggil rendah, seiring dengan matanya yang perlahan mulai terbuka. Menampilkan netra biru laut miliknya yang indah.  “T-Tuan, tolong perhatikan sikap Anda.” Mina berkata sedikit gagap. Jarak antara dirinya dengan Richard sangatlah tipis, sehingga sedikit gerakan yang dibuat oleh pria itu membuat ia meremang seketika. Badannya terdiam kaku, sementara mulutnnya terus berbicara, meminta Richard melepaskannya. Namun sayangnya, semua perkataanya tidak akan pernah didengar oleh pria yang sedang terbaring mabuk itu. Perlahan Richard kembali menutup mata, membuat Mina merasa sangat lega. Dengan tanpa suara wanita itu berjalan meninggalkan ruangan. Baru saja tangannya terangkat untuk memutar kenop pintu, suara Richard kembali menyapa indra pendengarnya. Membiarkan Mina membeku di tempat, dengan suara yang tiba-tiba tercekat. “Tidurlah di sini, bukankah rumahmu sangat jauh?” Wanita itu langsung berbalik, menatap tidak percaya pada Richard yang kini memandangnya dengan kedua mata terbuka lebar. Pria itu bahkan sudah dapat terduduk. “Anda tidak mabuk?!” Ia memekik keras. Pikiran negatifnya langsung memenuhi isi kepala. “Apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan kepadaku?” ucapnya lagi. Mina mengambil langkah mundur ketakutan, dan Richard yang melihat hal tersebut mendengkus. Memutar kedua bola matanya dengan malas. “Jika kau berpikir aku berpura-pura mabuk dan membawamu kemari untuk melakukan hal buruk, lupakan. Aku memang tadi mabuk, tapi sekarang sudah sadar.” Richard memperhatikan aktris cantik di hadapannya dengan tatapan datar. Wanita berambut lurus panjang sepunggung itu pasti tidak akan langsung percaya dengan apa yang baru saja ia katakan. Mina terlihat sangat was-was dan mencoba membuat pertahanan diri. Richard mendecih. “Apa dia pikir aku seberengsek itu? Bahkan tidak ada yang bisa dilihat darinya,” gumam Richard seraya membuang wajah ke samping. Ia memang tidak sadarkan diri tadi, sebelum akhirnya mencium bau parfum Mina yang sama seperti salah satu anggota keluarganya, seketika membuat dirinya tertarik kembali untuk sadar. Helaan napas terdengar jelas di suasana yang hening ini. “Kau tidur saja di sini, aku akan tidur di sofa,” ujar Richard menepuk dua kali kasur yang didudukinya. Sebelum kemudian ia menginjakkan kaki ke lantai putih di bawahnya dan menuju sofa. Tidak ada yang lebih mengejutkan lagi selain hal ini. Kedua mata Mina terbelalak saat mendapati CEO Eflic itu berbaring di sofa. Meninggalkan kasurnya yang besar dan nyaman. Mina memandang Richard dengan alis terangkat, tidak mengerti mengapa pria itu bersikap demikian sementara hubungan mereka tidaklah dekat. Jika ia ingin tidur di hotel ini, ia bisa saja memesan kamar lain. Lokasi pemotretan juga lebih dekat dari sini daripada rumahnya. Ia ingin menolak, namun dengan berbagai pikiran dan pertimbangan yang dalam akhirnya ia memutuskan. “Baik, saya akan tidur di sini untuk malam ini. Dengan catatan, saya yang harus di sofa. Anda yang telah memesan kamar, sangat tidak pantas jika saya yang menggunakan kasur.” Ia berucap tegas, namun sepertinya pria yang saat ini telah memejamkan mata itu hanya menganggap suaranya tidak lebih dari angin lewat “Jangan berisik.” Mina menghela napas pelan. “Kalau begitu saya akan tidur di lantai.” Dan apa yang baru saja ia ucapkan seketika membuat Richard membuka mata, mendengkus pelan. “Kau wanita paling keras kepala yang pernah aku temui.” Akhirnya pria itu kembali ke kasur, dan Mina yang menarik kedua sudut bibirnya tipis. Wanita itu menguap, memandang horror pada jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Ia harus cepat tidur jika tidak ingin keluar dengan mata panda besok pagi. . . . Satu pagi yang menggemparkan bagi Mina, ketika managernya- Keinan menyodorkan sebuah berita yang dimuat di ponsel tepat di hadapannya. “Aktris cantik, Lin Mina. Menghabiskan malam bersama dengan CEO Perusahaan Eflic- Richard Devano. Yang merupakan salah satu sponsor pada film barunya “Vivian’s Romance”. Apakah hubungan di antara mereka berdua?”   Tulisan tersebut lengkap dengan foto-foto yang diambil dari arah belakang saat dirinya sedang memapah Richard menuju hotel. Tidak perlu membaca beritanya, karena Mina sudah tahu jika isi di dalamnya seperti apa. Tidak akan ada tulisan baik mengenai dirinya. Wajahnya yang terpoles make up tipis itu memucat, tangannya gemetar memegang ponsel Keinan yang kini menatapnya dengan penuh kesabaran. “Kak, kau tidak akan percaya pada berita ini, kan? Kau akan percaya padaku, kan?” Ia memegang erat lengan Keinan yang kini menatapnya dingin. “Jelaskan pembelaanmu, Mina. Maka aku akan memutuskan,” jawab Keinan pada wanita itu. Dan beberapa menit setelahnya, Mina menceritakan semua hal yang terjadi. Tentang dirinya dan Richard yang bisa bisa berada pada kamar yang sama. Tanpa hubungan dan tanpa melakukan apa pun. Keinan hanya menghela napas sembari mengurut pelan pelipisnya. Berpikir keras bagaimana cara menangani berita ini. Terlebih seseorang yang mengunggah berita itu berada pada press yang sangat terpercaya kebenarannya. Hal itu akan menjadi semakin sulit. Apa pun yang terjadi, Keinan masih akan percaya pada Mina. Ia tahu benar bagaimana sifat Mina sampai kebiasaan tidak penting yang selalu wanita itu lakukan. Mulai dari awal karir Mina, ia tidak pernah melakukan hubungan apa pun dengan seorang pria. Bagi Mina, karir adalah segalanya. Dan ia bukanlah wanita yang akan menciptakan skandal hanya demi popularitas. “Bagaimana kau bisa sampai seperti ini?” Keinan mendesah pelan. “Sutradara Ye pasti akan menghubungimu, Vivian’s Romance tidak akan bertahan lama, dan karirmu-“ “Karirnya tidak akan hancur.” Suara lain menyela perkataan Keinan. “Tuan Richard?” Keduanya menoleh pada seseorang yang baru saja datang dengan mobil mewah hitam metalik. Keinan yang tidak percaya dan Mina yang menatapnya bingung. Pria itu berhenti di hadapan Mina, menatap wanita itu dengan intens. Sebelum kemudian suara Keinan memecah suasana yang terjadi. “Anda sudah tahu berita itu, kan?” Richard mengangguk. Kembali memalingkan wajahnya pada Mina. “Aku akan memberimu penawaran,” kata pria itu. Dan dengan terbata Mina menjawab, “A-apa?” "Katakan pada publik jika kita adalah sepasang kekasih.” Mina tersedak ludah kering, sementara Keinan yang ada di sebelahnya membulatkan mata nyaris keluar. “Tuan. Kau hanya akan membuat Mina menjadi semakin buruk di hadapan publik. Setelah berita ini menyebar, mereka pasti tidak akan percaya dengan hubungan kalian yang tiba-tiba. Tidakkah Anda berpikir jika semua orang akan menganggap kalian berdua aneh? Maksudku, tetap saja Mina akan dipandang rendah karena menjalin hubungan dengan sponsor terbesar di film ini. Mereka pasti berpikir jika Mina merayumu untuk mendapatkan kesuksesan pada filmnya.” Richard hanya mengangguk-anggukkan kepala pelan mendengar apa yang Keinan ucapkan. Alasan tersebut terdengar masuk akal. “Aku akan membantu kalian, terutama Mina untuk mencari jalan keluarnya. Untuk sementara, kalian jangan bertemu. Perlahan berita ini akan terlupakan seiring berjalannya waktu.” Dan Richard tidak dapat menahan diri untuk tidak mendengkus. Merasa jika pemikiran Keinan terlalu dangkal. “Memang benar berita ini akan menghilang seiring waktu. Namun, Mina juga akan ikut tenggelam di dalamnya. Kau tahu apa yang aku katakan, kan?” Keinan bungkam. Dan Richard kembali melanjutkan perkataannya. “Katakan pada semua media, jika kita telah berhubungan bahkan sebelum kau menjadi seorang aktris. Mereka pasti akan mengerti.” Pria itu mengalihkan pandangannya pada Mina yang masih kaku di tempat. “Bukankah itu akan menjadi pembohongan publik?” tanyanya. Raut wajahnya terlihat tidak tenang. Richard mendecih, mengangkat ponselnya di depan mata wanita itu. “Apa kau pikir berita ini tidak termasuk pembohongan publik?” Ia mendengkus rendah. Mulai berbalik dan meninggalkan dua wanita di belakangnya tanpa pamit. “Anda sungguh melakukan semua ini untuk Mina? Kenapa?” Keinan berseru, sementara Richard hanya menoleh singkat lewat ujung bahu. “Jangan berpikir lebih, berita ini juga menyangkut nama baikku. Eflic dan popularitas Mina akan tetap baik-baik saja selama dia menyetujuinya.” 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD