43

2093 Words

Ish, lelet banget. Cepat, aku ada janji sama client," ucap Mas Rasya sambil menatap jam dinding. Wajahnya terlihat tak sabar. Segera kututup koper lalu menggendong Qila yang terlelap pulas di ranjang bayi. Mama tersenyum di ambang pintu. "Nah begitu kan seneng mama lihatnya. Jangan bertengkar terus kalian, ya? Kalau ada masalah itu, diselesaikan baik-baik. Ini buat mertuamu." Mama mengulurkan mangkuk susun yang segera kuterima sambil mengangguk kecil. "Itu isinya kue buatan mama. Kamu juga pasti suka, Pus. Satu-satu sama ibumu." Mama agak membungkuk lalu mencium Qila beberapa kali. Diusap-usapnya rambut Qila penuh sayang. Aku mengangguk. Mas Rasya menyalami Mama lalu meraih gagang koper, membawanya menuruni tangga. Dua makhluk berwajah mirip langsung menatap Mas Rasya tak suka saat kami

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD