Selain ancaman, cibiran Ayah mertua yang cukup memoriabel, sorotannya seolah mengatakan bahwa Garran tidak pantas untuk Gianni. Bahkan setelah Oma memutuskan pulang setelah menghabisi waktu cukup lama di kediamannya, Tanto tidak kunjung beranjak seolah ingin berlama-lama ada di rumah tersebut. Tanto seolah ingin mengawasi setiap gerak-gerik Garran yang dianggap berbahaya. “Ayah mau nginep?” tanya Gianni. Pertanyaan yang seharusnya diganti dengan kalimat pengusiran secara halus bukan ajakan yang mungkin saja berdampak buruk untuk keduanya nanti. “Iya.” jawaban yang tidak kalah membuat Garran terkejut. “Asik!!” Kesengsaraannya bertambah banyak sesaat setelah melihat ekspresi Gianni yang begitu kegirangan dengan rencana ayahnya. “Janji ya? Nggak bohong.” Gadis itu bergelayut manja d

