• DUA PULUH •

1042 Words

 Tujuh Belas Hari Setelah Kematian Karen. SMA Nusantara, Jakarta. Stella membasuh wajahnya dengan air yang mengalir dari keran wastafel lalu memandangi pantulan wajahnya yang pucat dari cermin berbentuk persegi di hadapannya. Sesekali cewek itu menepuk-nepuk kedua pipinya seperti ingin membangunkan diri sendiri dari mimpi panjang yang tak berkesudahan. Ia pun mengeluarkan tisu dari dalam tasnya dan mengusap wajahnya yang basah dengan lembut. Matanya yang hitam dan bulat, menatap pantulan dirinya dengan muram. Tidak ada semangat berbinar dari sorot matanya yang sayu. Bahkan wajahnya tampak lebih buruk dengan kantung hitam yang tercetak jelas di bawah matanya. Stella mengembuskan napas berat dan melempar tisu yang sudah digunakannya ke dalam tempat sampah kecil di bawah wastafel. Ia m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD