‘Hanya untuk malam ini saja, aku ingin menumpahkan semua ini karena kamu akan menjadi miliku selamanya. Aku sudah tidak bsia menahannya lagi Mel,’ batin Javier. Di bukanya dengan paksa pakaian yang Melanie kenakan hingga terdengar suara pakaian yang Melanie kenakan terdengar sobek. Javier tersentak kaget. Matanya melotot marah pada tanda yang terbilang cukup banyak bersarang di dadda Melanie hingga di dua bukit kembar yang menjulang tinggi itu. ‘Sebenarnya dia bermain dengan siapa? Kenapa Melanie menjadi seperti ini?’ Dadda Javier naik turun, nafasnya memburu cepat yang bercampur dengan amarah. Kenapa bisa Melanie seperti ini di mana dirinya begitu percaya pada wanita itu di mana Javier yakin kalau Melanie bisa menjaga tubuhnya dari sentuhan pria di luaran sana. ‘Apa Melanie kembali

