Revano berjalan, menghampiri anak laki-laki yang mungkin ini kaka dari anak perempuan bernama Adia itu.
“Hai… aku Alverno. Kamu pasti kaka nya Adia, siapa namamu?” tanya Revano seraya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan anak laki-laki yang sama sekali tak terusik tatapan matanya yang tajam itu.
Arkana diam, sama sekali tidak menjawab ucapan pria dewasa yang sama sekali tidak ia kenal.
Revano tersenyum lebar.
“Ya sudahlah, kalau kamu nggak mau kenalan dengan saya. Saya pamit yah,” ucap Revano mengusap lembut rambut Arkana dan meninggalkan kedua anak kecil itu bersama Laura di belakang sana mengekor tuannya yang sudah meluangkan waktu dua puluh menit untuk bermain dengan kedua anak kecil yang entah anak siapa itu.
Melanie di atas sana saat ini sudah bisa menenangkan hati
