Bab 87

4094 Words
Sarah yang mendapat pelukan tiba-tiba dari suaminya itu langsung menghadap ke arah belakang, Sarah membalas pelukan suaminya itu. "Selamat pagi sayang, Mengapa kau sepagi ini sudah berada di balkon,Mengapa kau tidak membangunkan ku untuk menemanimu melihat pemandangan pagi ini, dan kau sudah sangat segar dan wangi sekali sayang,"Adam menciumi pipi istrinya itu dengan gemas. "Aku hanya ingin melihat pemandangan di pagi hari sayang, dan aku sengaja tidak membangunkan mu karena kau terlihat sangat lelah sekali, dan mengapa kau tidak membangunkan ku waktu saat sudah tiba di hotel ini, kau mengangkat semua barang-barang kita dan setelah itu kau juga harus menggendongku ke kamar Apakah itu tidak merepotkan dirimu sayang!" Sarah sedikit protes dengan suaminya itu karena ia merasa merepotkan suaminya itu. "tidak, semua itu tidak merepotkan karena itu sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab sebagai suamimu, Lagian aku tidak pernah merasa kau merepotkan ku selama ini, aku pikir selama ini aku yang selalu merepotkan mu," Adam menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh istrinya itu dengan kata-kata yang sangat aman agar tidak membuat Sarah merasa merepotkan dirinya. "Benarkah aku tidak merepotkan mu! kau juga tidak pernah merepotkan ku sayang, seperti yang kau katakan itu semua juga tanggung jawabku sebagai istri untuk menjaga dan merawat suami, Aku tidak pernah merasa repot untuk menjaga dan mengurus semua keperluan mu sayang, karena aku sangat menikmati peran ini sebagai istrimu," Adam mau mendengar jawaban dari istrinya itu segera memeluk kembali Sarah dengan erat. Adam yang saat ini sedang memeluk Sarah tiba-tiba memiliki ide yang sangat jahil, ia ingin sekali menggoda istrinya di pagi hari ini tanpa ia sadari apa yang akan terjadi bila Ia tetap menjalankan ide nya itu .Adam mulai menjalankan idenya itu, ia sedikit melonggarkan pelukan terhadap Sarah dan ia membisikan sesuatu yang membuat wajah Sarah menjadi sangat merah sekali. "kau mau tahu sayang, sini aku bisikan kau sesuatu, Ternyata kau berat juga ya sayang," kata-kata kata yang terdengar seperti sambaran gledek bagi setiap wanita yang mendapatkan bisikan itu, tidak terkecuali Sarah. "Mana mungkin!" Sarah mencubit perut suaminya itu setelah mendengar bisikan yang diucapkan oleh Adam. "Auw.. sakit sayang,"Adam mengelus perut punya akibat dicubit oleh Sarah dengan keras. saat ini Sarah hanya diam saja sambil memandang ke arah danau yang semalam tidak bisa di lihat. melihat istrinya hanya diam saja akibat peristiwa bisikan tadi membuat ada menjadi bersalah karena ia berbohong dengan apa yang diucapkannya tadi, Adam yang tidak mengetahui bila yang diucapkannya itu adalah ucapan atau omongan yang tidak disukai oleh setiap wanita dan itu tidak terkecuali dengan istrinya, Iya segera memegang pundak istrinya itu tetapi Sarah menepis tangan Adam dengan keras dan saat ini Sarah menuju sofa dan segera mengambil remote TV, Sarah sangat sengaja menghidupkan TV dengan volume yang sangat besar, melihat istrinya yang saat ini sedang marah membuat Adam takut untuk mendekati istrinya saat ini. Adam yang melihat itu semua menjadi ngeri karena ia melihat Sisi marah nya wanita dengan kata-kata yang menurutnya itu sepele. Adam tidak mau mengambil resiko lagi untuk bercanda seperti itu dan ia mencoba untuk memberi waktu agar istrinya itu dapat meredakan amarahnya dan kembali seperti semula. "Sayang mungkin sebaiknya Aku akan segera mandi, nanti kita akan turun bersama untuk sarapan pagi," Adam berbicara tanpa mendapat jawaban dari orang yang sedang ia ajak Berbicara saat ini. Adam yang tahu istrinya saat ini sedang marah kepada dirinya memutuskan untuk tidak memperpanjang pembicaraan mereka saat ini. "huff.. ternyata ide seperti itu sangatlah tidak direkomendasikan karena wanita yang mendapatkan ucapan itu sangat mengerikan bila marah,"Sesampainya di kamar mandi Adam menyandarkan dirinya di balik pintu dan ia pun saat ini sedang memegang dadanya Karena ia merasa ngeri menghadapi wanita yang sedang marah, karena ia tidak pernah melihat Sarah marah sampai menepis tangannya, Adam tidak menyalahkan Sarah, karena Adam sangat sadar bahwa di sini ialah orang yang paling bersalah. Adam berfikir bila ia memberikan waktu dan ruang untuk cara meluapkan amarahnya, salah akan kembali ke mood yang baik, tetapi Adam tidak menyadari hal yang akan terjadi dan yang akan dialaminya Bila seorang wanita sedang marah. Adam telah selesai mandi dan ia membuka pintu secara perlahan, Adam tidak berani langsung keluar dari kamar mandi tetapi saat ini Adam sedang mengintip dari balik pintu ke arah Sarah yang masih duduk Setia di depan TV saat ini. Adam berjalan pelan dan nyaris berendam berendam untuk berjalan menuju koper yang menyimpan semua baju-bajunya. Sarah yang melihat kekonyolan suaminya itu sebenarnya ingin sekali tertawa tetapi ia masih mengingat semua omongan yang diucapkan oleh suaminya yang membuat dirinya sangat malu, bagi sebagian wanita memiliki badan gemuk Tidak merupakan suatu hal yang dianggap ideal. setelah Adam selesai memakai bajunya Adam melirik istrinya yang tidak bergeming dari sofa itu, Adam masih ragu dan takut untuk bertanya atau sekedar mendekat kepada istrinya itu tetapi Adam tidak mau sesuatu hal yang awalnya dianggap lelucon menjadi suatu yang dapat memecah belah keluarga kecil mereka. akhirnya Adam memberanikan diri untuk mendekati istrinya yang saat ini hanya duduk diam menatap lurus kearah TV yang sebenarnya tidak ditonton. Sarah sedikit melirik kearah suaminya, ia melihat Adam yang ingin sekali mendekat kearahnya tetapi ya takut saat ini melihat Sarah. itu membuat Sarah tersenyum melihat suami yang saat ini yang sangat merasa bersalah akibat kata-kata yang dilontarkannya tadi, sebenarnya Sarah marah kepada Adam tetapi Sarah tidak semarah itu dengan kata-kata yang diucapkan Adam tadi, Ia hanya Mengikuti alur kejahilan suaminya itu dengan selalu menggoda istrinya, Ia sengaja menepis tangan suaminya tadi agar membuat Adam menjadi merasa sangat bersalah dengan semuanya. tetapi jujur Ia juga kasihan melihat suaminya yang kaget dengan semua tindakan yang di berikan parah tadi karena dia tidak pernah melakukan hal semacam itu. dan Sarah cukup berhasil dengan apa yang dilakukannya saat ini. "sayang apakah kau masih marah kepadaku, aku hanya bercanda dengan semua yang ku ucapkan tadi, Itu semua tidak benar kau bisa tanya dengan petugas hotel ini pada saat kau angkat dari mobil, raut wajahku saat menggendong mu sama sekali tidak menunjukkan rasa apapun sayang, jadi kumohon Maafkan Aku, kau jangan diamkan aku seperti ini Sayang Aku sangat bingung melihatmu seperti ini, aku hanya bercanda dengan Semua omonganku itu tidak ada yang benar," Adam berjongkok di depan Saran yang saat ini sedang menatap dirinya yang memohon agar Sarah tidak marah lagi kepada dirinya. "kau tahu ucapan mu tadi sangat melukai hatiku, kata-kata tadi adalah momok yang sangat menakutkan untuk semua wanita di dunia ini, Mungkin wanita-wanita lain bila dikatain jelek mereka tidak akan tersinggung Tetapi bila kau mengatakan mereka dengan menggunakan kata kata sakral yaitu berat badan itu semua dapat melukai perasaan wanita di seluruh dunia karena itu adalah momok yang paling menyeramkan Untuk didengar,"Adam saat ini sedang mendengarkan istrinya yang seperti menceramahi dirinya, tapi ia sangat bersyukur karena istrinya itu telah mau menjawab semua ucapan yang dilontarkan oleh dirinya. Adam masih tidak menyadari bila ia sedang di kerjain oleh Sarah. "sekarang berdiri lah aku tidak mau kau seperti ini di hadapanku, satu yang perlu kau ketahui!" Sarah menggantungkan kata-katanya kembali agar membuat suaminya itu menjadi was-was untuk menunggu kelanjutan dari ucapan Sarah. salah sedikit membungkukkan kepalanya untuk mendekati telinga suaminya saat ini, dan ia pun membisikkan sesuatu yang membuat Adam terdiam mendengarnya. "aku hanya mengerjai mu, yang mengembalikan semua ide konyol mu untuk menggodaku, tapi nyatanya kau lah orang yang masuk dalam perangkap mu sendiri,"Sarah membisikan kata-kata yang membuat Adam merasa lemas mendengarnya. Adam masih terdiam sejenak karena mendengarkan semua hal-hal yang dirahasiakannya sejak tadi yaitu membuat adam menjadi sangat bersalah. Sarah tertawa dengan sangat puas nya akibat kekonyolan suaminya itu, karena sedari awal ia ingin menggodaku tetapi malahan Adam yang menjadi korban dari semua yang ia pikirkan di kepalanya. Bwahaha... Sarah tertawa dengan puasnya melihat ekspresi suaminya saat ini, dan Adam yang melihat Sarah tertawa dengan begitu kencangnya bingung dengan apa yang terjadi, yang awalnya ialah yang ingin memberi kejutan Tetapi malah ia yang mendapat kejutan dari semua idenya tersebut. setelah Adam menyadari bahwa ia masuk dalam perangkap idenya sendiri, sebenarnya bingung apakah benar dia menjadi korban dari kejahilan ide yang dipikirkannya itu. "aku hanya membuat syok terapi untukmu Sayang, aku tahu kau ingin menggoda aku tetapi kau tidak tahu bila aku sudah mempersiapkan semua agar aku tidak masuk dalam perangkap kejahilan mu, tapi ucapan mu tadi akan ku maafkan Tetapi bila masih kau lakukan semua ide-ide konyol mu ku pastikan kau akan menyesal nantinya," Sarah kembali memberikan ide nya agar Adam tidak selalu menggoda dirinya. Adam yang mendengar kata-kata yang diucapkan oleh istrinya, mengerutkan kedua alis karena Sarah terlihat sedang mengancam dirinya, tetapi Adam tidak mau mengambil resiko kembali Ia pun mengangguk dengan ucapan yang diberikan oleh istrinya tersebut. "baiklah, Sepertinya kita harus segera turun ke bawah untuk melakukan sarapan pagi karena kulihat kau saat ini sangat membutuhkan Secangkir Kopi agar dapat membuat Pikiran menjadi rileks, karena kulihat kau saat ini sangat tegang sekali sayang seperti lembar kertas yang masih baru," ucap Sarah yang melihat suaminya saat ini menjadi pendiam. "kau benar sayang sepertinya aku membutuhkan Secangkir Kopi agar kita dapat melanjutkan perjalanan ini untuk melihat-lihat kota yang saat ini sedang kita kunjungi," ucap Adam yang membuat Sarah yang mendengarnya sangat antusias sekali. Adam akhirnya berjalan sambil menggandeng tangan Sarah saat ini dan mereka pun saling melemparkan Senyum Dan Tawa, dan mengakhiri pertikaian saling balas-membalas kejahilan masing-masing. Sesampai di restoran hotel ini Adam segera berkeliling untuk mencari sarapan yang ia dapat makan dan ia gemari, begitu pula Sarah yang saat ini masih bingung dengan breakfast apa yang akan ia coba di hotel ini. akhirnya Adam mengambil semangkuk sereal dan Sarah yang memesan telur, mungkin ini adalah ronde pertama buat mereka berdua karena mereka melihat semua hidangan yang disajikan oleh Hotel ini sangat mewah sekali, dan itu membuat Adam dan Sarah sangat bersemangat untuk mencicipi semua hidangan sarapan yang disajikan kepada mereka. "Sayang apakah Kau kenyang hanya memakan sereal dan s**u di pagi hari seperti ini, sayang melakukan perjalanan jauh ini sebaiknya kau Makanlah dengan baik karena tidak setiap perjalanan yang kita lalui ada toko kecil atau kedai yang menjual minuman tapi aksesoris yang ada,"Adam yang mendengar ucapan dari istrinya itu menganggukkan kepala karena semua yang diucapkan itu adalah benar. setelah Sarah menghabiskan telur yang ia pesan suara pun segera mencari kembali makanan yang akan disantapnya, Iya mengambil roti croissant dengan saus coklat dan Ia juga tak lupa mengambil puding yang sangat menggoda dilihatnya. Adam yang melihat Sarah yang telah kembali nafsu makannya seperti semula tersenyum senang. lakukan hal yang sama seperti istrinya itu mengambil kembali makanan yang akan disantapnya. "pelan-pelan Sayang makanya, Aku tidak akan mengambil makananmu dan lagi Lyla makananmu habis kok bisa mengambilnya kembali, lihat ini sampai makanan itu nempel di pipimu," Adam yang melihat Sarah begitu nikmat dengan semua makanan yang disantapnya pagi hari ini dan ia juga tersenyum melihat sebuah remahan roti menempel di pipinya. Sarah yang mendapatkan perlakuan Manis dari suaminya itu tersenyum senang dan mengucapkan kata terima kasih. "Apa kau mau Secangkir Kopi sayang? Aku akan segera membuatkannya untukmu,"Adam yang belum menjawab pertanyaan dari Sarah hanya tersenyum melihat istrinya itu dengan Gesit menuju meja yang menyediakan kopi. Sara yang telah kembali dengan memegang secangkir kopi dan segelas jus untuk dirinya Ia pun segera berikan Cangkir itu kepada Adam. "Terima kasih banyak Sayang kau telah repot untuk mengambilkan ku minuman di pagi ini,"Sara yang mendengarkan kata-kata itu hanya tersenyum manis. "sayang kau yakin akan Minum juice orange di pagi hari ini, Apa kau tak takut nanti perutmu akan perih akibat memakan atau meminum minuman yang asam?" ucap Adam yang takut bila istri itu menjadi sakit akibat meminum minuman yang terlalu asam menurutnya. "ini tidak sama sayang, Apa kau ingin mencobanya, cobalah! dan lagi Minuman ini sangat baik untuk fungsi tubuh" Sarah menjelaskan apa yang ditanya oleh suaminya dan Saran pun menawarkan kepada suaminya itu agar mencicipi minuman miliknya. "nggak usah sayang aku aku lebih baik meminum secangkir kopi yang telah kau kau berikan kepadaku, Ya sudah kalau Nikmatilah minuman mu itu tapi ingat bila sudah terasa tidak enak jangan kau lanjutkan," Adam memberi nasehat kepada istrinya itu agar lebih respek terhadap tubuhnya sendiri. dan akhirnya Adam dan Sarah kembali menuju kamar dan mereka sedikit membereskan penampilan mereka masing-masing. Adam memakai pakaian yang tidak terlalu tebal lagi karena di kota yang mereka kunjungi saat ini tidak begitu dingin dan ia cukup menggunakan hoodie hangat saja, begitupun Sarah yang saat ini sedang menggunakan cardigan yang cukup hangat di cuaca hari ini. Adam dan Sarah yang telah menyelesaikan semua penampilan mereka saat berdiri berdua di depan Cermin Dan mereka memamerkan OOTD mereka hari ini yang tampak modis jauh dari umur mereka sebenarnya. Adam dan Sarah tersenyum melihat penampilan mereka dan akhirnya mereka berjalan menuju parkiran dengan bergandengan tangan.  "Silakan masuk nyonya Adam," Adam yang terlihat gentlemen membukakan pintu mobil dan mempersilahkan masuk istrinya terlebih dahulu setelah itu ia juga memasangkan safety belt kepada istrinya itu agar aman saat mereka berkendara nanti. dan Sarah yang mendapatkan perlakuan manis dari suaminya merasa sangat bahagia karena diperlakukan bak seorang Tuan Putri yang sedang dilayani pangerannya. "Terima kasih Tuan,"ucap Sarah kepada suaminya itu. jujur selama hidupnya salah tidak pernah diperlakukan kan seperti ini dan saat ini ia mendapatkan perlakuan manis dari orang yang sangat ia cintai, dan ini bukanlah suatu mimpi atau khayalan Sarah Semata. Adam yang melihat istrinya yang saat ini sedang tersenyum sendiri tidak ingin merusak Lamunan istrinya yang menurutnya pasti adalah hal-hal yang sangat indah karena terlihat dari senyuman tulus Sarah saat ini. "wah sayang pemandangan di pagi hari ini sangat indah, Lihat disana ada sapi sapi yang sedang di dibiarkan bebas di dalam padang rumput, itu seperti lukisan nyata sangat cantik dan indah, Bisakah aku berfoto dengan background sapi sapi yang sedang bebas itu sayang," saat itu Sarah ingin sekali foto disana dan Adam pun mengiyakan semua permintaan dari istrinya karena ia ingin membahagiakan di akhir liburan mereka. setelah mobil mereka berhenti Sarah dan Adam langsung menuju tempat yang bagus untuk berfoto. "baiklah sayang sepertinya posisi ini sangat bagus untuk pengambilan gambar dengan pencahayaan nya, saat ia sedang memfokuskan kamera fotonya ke arah Sarah, saat itu juga Adam sangat kaget dengan apa yang dilihat di dalam kameranya, ia merasa tidak salah melihat, saat ia akan foto tiba-tiba di belakang Sarah terlihat seorang wanita yang berdiri mematung tak jauh dari istrinya itu dan Ia pun sangat terkejut saat Iya melihat dengan seksama wajah yang dilihatnya, pada saat Iya melihat langsung tanpa menggunakan kamera sosok wanita yang berada di belakang istrinya itu tidak ada dan Ia pun memastikan lagi dengan menggunakan kamera yang Iya pakai saat ini dan benar saja sosok itu menghilang, dan saat itu Adam pun menjadi sangat ketakutan tetapi ia tidak mau Sarah mengetahui semua itu. "sayang yang Apakah kau masih ingin berfoto?,ini sepertinya sudah cukup karena foto-foto yang kudapat sangatlah bagus dari pemandangan dan juga objek fotonya," Adam mencoba pergi dari tempat itu karena ia memiliki firasat yang tidak enak dan ingin sekali pergi dari tempat mereka sekarang ini. "tidak sayang, ini sudah cukup Ayo kita lanjutkan perjalanan kita kembali," di sepanjang perjalanan Adam hanya diam saja tanpa mengeluarkan satu katapun, Sarah yang saat ini sedang melihat hasil jepretan suaminya tadi melirik ke arah Adam dan melihat Adam berubah menjadi pendiam saat ia memfoto dirinya. "sayang kau kenapa dari tadi kulihat diam saja, apa ada yang salah pada saat di tempat tadi?" Sarah yang Penasaran melihat suaminya hanya diam saja Selama perjalanan ini, Padahal tadi menurut syara suaminya itu sangat bawel Selama perjalanan dari hotel sampai ke tempat tadi. "tidak sayang aku hanya berkonsentrasi saja saat menyetir seperti ini, Aku tidak mau kejadian sewaktu dulu terulang kembali, Bagaimana dengan hasil jepretan foto ku sayang? Apakah menurutmu ada yang aneh dari foto-foto yang kuambil itu sayang?" Adam berusaha menanyakan keanehan yang ia lihat tadi, apa hanya dia yang melihat atau sarah juga dapat melihatnya karena menurut Adam ia sempat menjepret momen yang sangat aneh tersebut. mendengar ucapan suaminya cara kembali fokus kepada kamera yang saat ini sedang di bangkunya, cara melihat-lihat semua hasil foto yang diambil oleh suaminya. "tidak ada sayang sepertinya foto-foto yang kau ambil bagus semua, ada yang aneh ataupun rusak,tapi.." Sarah menggantungkan kata-katanya dan itu membuat Adam sangat penasaran dengan apa yang dilihat di foto yang Iya ambil tadi. "Apa yang kau lihat sayang?"Adam yang bertanya dengan semangat kepada istrinya tersebut. mendengar ucapan dari Adam membuat cara menoleh kearah suaminya itu, ia heran dengan perubahan sikap suaminya yang tadi hanya diam saja tiba-tiba menjadi sangat bersemangat saat Iya menanyakan hasil foto yang ia jepret tadi. "ini 1 foto ini terlihat di sampingku seperti blur Tetapi hanya satu titik ini saja, tadi aku juga cocokkan dengan foto-foto yang dengan posisi sama tetapi posisi yang itu tidak terlihat, mungkin itu karena kebetulan saja," Adam mendengar semua ucapan yang dibicarakan kan oleh istrinya tersebut merasa sangat penasaran tetapi ia tidak bisa memperlihatkan rasa penasarannya tersebut karena saat ini Sarah memandangnya dengan tatapan bingung dan aneh jadi Adam memutuskan untuk bersikap biasa saja sampai ia akan melihatnya sendiri. "kau benar sayang mungkin pencahayaannya saat itu kurang bagus sehingga terlihat brur fotonya, sudah lah berarti foto itu tidak akan dicetak,"ucap Adam yang masih penasaran dengan foto tadi. Sarah yang telah puas menikmati hasil jepretan suaminya saat ini sedang melihat kembali ke luar jendela untuk menikmati semua pemandangan yang terhampar bukit-bukit dan Padang rumput yang hijau, Entah mengapa Rasa Bahagia menyeruak ke seluruh hidup nya, dan Sarah sedikit mengkhayalkan apabila ia bisa tinggal di sini alangkah bahagianya hidupnya tidak dibisiki oleh hiruk pikuk kota yang menurutnya sangat padat sekarang ini. ... Caca dan Bimo saat ini sedang mendatangi sebuah bangunan yang akan menjadi butik milik Caca yang dihadiahkan oleh Bimo, Caca tidak menyangka bahwa Bimo akan secepat ini mendapatkan sebuah bangunan yang tampak sangat strategis menurutnya, dan Ia tidak menyangka bahwa harga yang ia keluarkan untuk mendapatkan bangunan ini sangatlah tidak murah. "Bagaimana Sayang apakah Kau suka dengan bentuk bangunan dan lokasinya?"Bimo menanyakan pendapat Caca saat ini, karena sedari tadi Caca hanya melihat-lihat tanpa mengeluarkan satu, sebenarnya Caca sudah senang dengan bangunan ini tetapi ia sangat sungkan menerima semua ini karena menurutnya ini sangatlah mahal, dan Caca merasa ia tidak pantas mendapatkan kan hadiah yang semahal ini. "ini sudah sangat bagus dan strategis sayang, tetapi aku tidak bisa menerimanya Karena ini pasti sangatlah mahal aku takut ini tidak sesuai dengan ekspektasi yang akan Kau Dapatkan, karena berbisnis di dalam suatu butik tidak dapat mengembalikan modal dengan sangat cepat," Caca sedikit berat untuk menerima semua yang diberikan oleh Bimo saat ini. "semua yang kau ucapkan itu benar sayang, tetapi di dalam berbisnis kau jangan memikirkan keuntungan saja, dan Lagian aku juga tidak keberatan untuk memberikan Semua ini karena aku sangat yakin kau dapat menjalankan bisnis ini dengan baik,"ucap Bimo yang memberikan semangat kepada Caca dengan apa yang ia dapat saat ini. Caca yang saat ini mencerna Semua ucapan yang tadi ia dengar dari mulut kekasihnya itu hanya menganggukkan kepala karena apa yang diucapkan Bimo adalah benar, mendengar Bimo yang menyemangatinya untuk membangun bisnis butik ini membuat Caca menjadi semangat untuk memulai. "kau benar, aku akan semangat dan berusaha untuk membuka dan memajukan bisnis ini agar kau juga tidak kecewa dengan semua yang sudah kau keluarkan untuk wujudkan mimpiku dan mimpinya Anjani saat Iya hidup dulu," Caca mengucapkan dengan lantang dan bersungguh-sungguh, Bimo yang melihat semangat yang membara di mata Caca saat ini pun juga ikut bersemangat untuk menyelesaikan semua agar bisnis ini akan Cepat dibuka dan dioperasionalkan. setelah Bimo dan Caca menandatangani semuanya, Bimo memberi selamat kepada Caca karena ia telah memiliki sebuah bangunan untuk dikembangkan kembali. "selamat sayangku, kau telah memiliki sebuah bangunan dan kuharap kau dapat enjoy dalam berbisnis nanti, dan bila kau mendapatkan kesulitan atau ingin meminta bantuan jangan segan untuk berbicara kepadaku aku akan selalu ada untuk membantu Apa yang kau perlukan," Bimo berbicara sambil menatap mata Caca agar kekasihnya itu lebih bersemangat untuk mengembangkan semua bisnis yang ia inginkan. "Terima kasih banyak Sayang, Terima kasih kau selalu ada di setiap momen bahagia di dalam hidupku, Dan aku berjanji akan menjalankan bisnis ini dengan sepenuh hati,"ucap Caca kepada Bimo. "Baiklah Sepertinya kita harus pergi untuk makan siang karena ini sudah cukup telat, Aku tak mau kau menjadi sakit akibat kita telat makan, dan kau boleh memilih tempat makan atau restoran yang ingin kau datangi,"Bimo memberi tawaran kepada Caca saat ini tetapi Caca yang sudah terlalu banyak mendapatkan kejutan hanya menggelengkan kepala karena dia merasa kenyang akibat terlalu bahagia saat ini. "terserah mu saja sayang, aku hanya akan mengikuti mu kemana kau akan mengajakku makan," Bimo yang mendengarkan itu hanya mengulum Senyum Dan ia segera membawa Caca menuju mobil yang diparkir tak jauh dari bangunan tersebut. selama di perjalanan Caca tersenyum senang dengan apa yang ia rasakan saat ini, dia akan mewujudkan semua impian yang sudah lama tertunda dan ia juga tidak menyangka akan ada seseorang yang menggantikan Anjani untuk menyemangati dirinya memulai bisnis ini itu adalah Bimo kekasihnya yang saat ini sedang menyetir di sampingnya. Caca melihat ke samping dan melihat Bimo saat ini sedang berkonsentrasi mengemudi iapun langsung menyandarkan kepalanya ke pundak kekasihnya itu lalu Bimo yang merasakan Caca saat ini sedang bersandar di pundaknya segera mengecup sekilas kening Caca. setelah Adam dan Sarah selesai makan siang cara pun segera mengambil laptop yang ia pakai selama ini dan ia membuka folder yang sudah terlalu lama Ia memang tidak pernah buka, Setelah sekian lama akhirnya folder itu pun dibuka oleh Caca, Caca melihat sketsa bangunan dan interior yang akan di modifikasi ke dalam bangunan yang hampir mirip dengan bangunan yang ia punya saat ini, Bimo yang berada di sampingnya saat ini melihat apa yang dikerjakan oleh Caca, saat Caca sudah membuka folder itu ia segera memperlihatkan sketsa bangunan kepada Bimo. "ini adalah sketsa lama yang dirancang dan dibuat oleh Anjani saat itu, Aku ingin menuangkan semua sketsa yang telah dibuat oleh Anjani, Anggap saja ini bentuk dari sebuah penghormatan kita kepada Anjani sang sahabat. Bimo masih tidak menjawab semua pertanyaan dari Caca, saat ini Bimo sedang serius memeriksa semua sketsa yang ia lihat di layar laptop milik cuaca saat ini, setelah cukup melihat dan mempertimbangkan semuanya Bimo pun memberi jawabannya kepada Caca. "sepertinya sketsa ini bagus dan tidak terlalu ketinggalan zaman, kau benar Mungkin sebaiknya kita menggunakan sketsa ini Anggap saja yang dibentuk dari penghormatan kita kepada mendiang, setelah kulihat lihat semua gambar yang iya buat di sana tampak sifat Anjani yang sangat perfect dan antusias dalam mengerjakan semua," Bimo memberikan jawaban yang sangat kritis kepada Caca saat ini. "Baiklah Apa kau bisa mengcopy sketsa ini kedalam flash disk yang ku punya agar aku dapat memperlihatkan ini kepada orang yang akan mengerjakan butik itu, karena aku kenal dengan seseorang yang sangat handal dalam merenovasi sebuah bangunan," Caca pun segera mengcopy paste semua sketsa yang Iya punya dulu dan segera mengambil flash disk yang Bimo Letakkan di atas meja. setelah selesai semua Caca memberikan flash disk Itu kembali kepada Bimo dan saat ini Bimo dan Caca akan segera berpisah karena Caca sedang mempunyai janji kepada ada si kembar untuk bermain ke taman kota kembali sedangkan Bimo kembali ke kantor karena ia akan menghadiri 1 rapat penting sehingga Ia juga tidak bisa mengantar Caca ke rumah si kembar. "Maafkan aku sayang saat ini aku tidak bisa mengantarkan mu ke rumah karena aku saat ini diburu dengan pertemuan rapat Penting,"ucap Bimo yang sangat berat hati meninggalkan Caca saat ini. "tidak apa-apa sayang aku mengerti dengan semua, Lagian aku sudah cukup terbiasa untuk bepergian menggunakan kendaraan umum seperti ini, baiklah sayang hati-hati di jalan nanti bila kau sampai di kantor segera hubungi aku," ucap Caca "ya Sayang kau benar Mungkin sebaiknya aku juga berangkat sekarang saja, nanti sampai di rumah segera kirim pesan kepada ku, baiklah sayang aku pamit pergi dulu dan kau berhati-hatilah di jalan," Bimo yang mulai beranjak dari kursi tempat mereka makan segera Melambaikan tangannya untuk menandakan perpisahan dan Sarah saat ini yang masih setia duduk di dalam restoran itu pun segera beranjak dan menuju halte bis terdekat dan menunggu bis yang mengarah ke arah rumahnya. di sepanjang perjalanan Caca selalu Ingatkan senyuman kepada setiap orang, saat ini ia sangat bahagia karena ia sudah memulai sedikit demi sedikit untuk membangun bisnis yang sudah ia cita-citakan sejak lama, dan Caca pun masih merasa tidak percaya dengan apa yang ia dapat saat ini. "Anjani semoga kau melihat dari atas sana, perjuangan kita akan segera terwujud, Anjani aku tahu kau bila kau mendengar semua ini Kau pasti adalah orang yang paling sangat bahagia, Dan tolong kau Doakan kami disini dapat mewujudkan semua cita-citamu yang belum terlaksana," Caca berdoa di dalam hati, dan tak terasa air mata pun mengalir dari sudut mata dan membasahi pipi miliknya, Ia pun segera menyeka air yang mengalir deras ke pipinya dan ia segera menarik nafas untuk mendengarkan dirinya dan perasaannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD