Enam Puluh Satu

1805 Words
Di deretan kedua dari depan, aku melihat Yarber Marlie. Ia duduk berdekatan dengan pengacaranya, melihat sejumlah dokumen. Istrinya tak ada di ruang sidang itu. Hakim muncul dari belakang, dan semua orang berdiri. Beberapa kasus ditolak, jumlah uang jaminan diturunkan atau dilupakan, tanggal baru dijadwalkan. para pengacara berkerumun untuk berunding sebentar, lalu mengangguk dan berbisik pada sang hakim. Nama Yarber dipanggil, dan ia berjalan angkuh ke podium di depan meja hakim. Pengacaranya ada di sebelah dengan kertas-kertas. Jaksa mengumumkan di depan sidang bahwa tuduhan terhadap Yarber Marlie sudah dicabut karena kurang bukti. "Di mana korbannya?" sang hakim menyela. "Dia tidak ada di sini," jaksa menjawab. "Mengapa?" tanya hakim. Sebab dia ada di kursi roda; aku ingin menjerit. Sang jaksa mengangkat pundak, seolah-olah mengatakan ia tidak tahu, dan, lebih dari itu, sama sekali tak peduli. Pengacara Yarber mengangkat pundak, seolah-olah terkejut bahwa gadis kecil itu tak ada di sini untuk memperlihatkan luka-lukanya. Sang jaksa adalah orang sibuk, dengan puluhan kasus yang harus ditangani sebelum tengah hari. Dengan cepat ia menyebutkan ringkasan fakta, penahanan, dan kurangnya bukti karena korban tak mau memberikan kesaksian. "Ini yang kedua kalinya," kata sang hakim, memandang berapi-api pada Yarber. "Mengapa kau tidak menceraikannya sebelum dia mati terbunuh?" "Kami berusaha mendapatkan pertolongan, Yang Mulia," kata Yarber, mengundang kasihan dengan suara yang sudah dilatih, "Nah, lakukanlah cepat. Kalau sampai melihat tuduhan ini lagi, aku tidak akan membatalkannya. Kau mengerti?" “Ya, Sir," Yarber menjawab, seolah-olah sangat menyesal karena sudah begitu mengganggu. Dokumen diserahkan ke meja hakim. Sang hakim menandatangani sambil menggelengkan kepala. Tuduhan itu dicabut. Sekali lagi suara korban tak didengar. la ada di rumah dengan pergelangan kaki patah, namun bukan itu yang membuatnya tidak hadir. la bersembunyi karena tak ingin dipukuli lagi. Dalam hati aku bertanya-tanya, berapa harga yang dibayarnya untuk mencabut tuduhan ini. Yarber berjabat tangan dengan pengacaranya, dan berjalan menyusuri gang, melewati bangkuku, keluar pintu, bebas berbuat sesukanya, kebal dari tuduhan, sebab tak seorang pun menolong istrinya. Ada logika yang menjengkelkan dalam keadilan model ban berjalan ini. Tidak jauh dari sana, duduk dengan pakaian terusan jingga dan borgol, adalah para p*******a, pembunuh, pedagang obat bius. Sistem peradilan ini nyaris tak punya cukup waktu untuk mengurus mereka dan mengalokasikan tindakan keadilan. Bagaimana mungkin sistem ini bisa diharapkan memperhatikan hak-hak seorang istri yang teraniaya? Ketika aku menempuh ujian pengacara minggu lalu, Yuval menelepon beberapa orang. la menemukan alamat dan nomor telepon baru pasangan Marlie. Mereka baru saja pindah ke kompleks apartemen beşar di Memphis tenggara. Satü kamar tidur, empat ratus dolar sebulan. Yarber bekerja di perusahaan angkutant sebuah terminal tanpa serikat buruh, tak jauh dari kantor karni. Yuval curiga kalau ia mendapat sekitar tujuh dolar per jam. Pengacaranya murahan, satu di antar sejuta di kota ini. Aku sudah menceritakan yang sebenarnya tentan Anne pada Yuval. la mengatakan bahwa menurutnya ia perlu tahu, sebab bila Yarber meledakkan kepalaku dengan senapan, ia, Yuval, akan tampil untuk mengatakan mengapa hal itu terjadi. Yuval juga menyuruhku melupakannya. Perempuan itu hanya akan membawa masalah saja. *** Di meja kerjaku ada pesan untuk langsung menemui Henry. la sendirian di depan meja kerjanya yang besar, sedang bicara di telepon di sebelah kanan. Di sebelah kirinya ada telepon lain dan tiga lagi bertebaran di kantor itu. Satu di mobil. Satu dalam tas. Dan satu yang ia berikan padaku, sehingga ia bisa menghubungiku setiap saat. la memberi tanda padaku agar duduk, memutar matanya yang hitam-merah, seolah-olah ia sedang bercakap-cakap dengan orang gila, dan mendenguskan jawaban setuju ke pesawat telepon. Ikan-ikan hiu itu kalau tidak tidur tentu bersembunyi di balik karang. Filter akuarium menggelegak dan berdengung. Yuval pernah membisikiku bahwa Henry men dapatkan antara 300 sampai 500 ribu dolar setahun dari kantor ini. Melihat sekeliling ruangan yang morat-marit ini, hal itu sulit dipercaya. la punya empat associate di luar sana untuk membongkar-bongkar dan memburu kasus kecelakaan. (Dan sekarang ia punya aku.) Tahun lalu Yuval bisa mendapatkan sekitar lima kasus yang mendatangkan 150.000 dolar bagi Henry. Ia mendapatkan banyak penghasilan dari kasus-kasus obat bius, dan punya reputasi dalam industri, narkotika sebagai pengacara yang bisa dipercaya. Tapi, menurut Yuval, pendapat sejati Henry Craig adalah dari investasinya. la teriibat bisnis topless di Southaven dan Arlington, sampai sejauh tak seorang pun tahu, dan pemerintah federal jelas sedang mati-matian mencoba memastikan hal ini. Industri itu banyak menghasilkan uang tunai, jadi tak bisa dikata berapa yang ia peroleh. la sudah tiga kali bercerai, Yuval melaporkan sambil makan sandwich berlemak di Simon’s, punya tiga anak remaja yang hidup bersama ibu masing-masing. Ia suka dikerumuni penari-penari telanjang, minum minum dan berjudi terlalu banyak, dan tidak akan pernah punya cukup uang sampai puas, tak peduli berapa pun uang tunai yang bisa digenggam tangannya yang gemuk. Tujuh tahun yang lalu ia pernah ditahan oleh pengadilan federal dengan tuduhan melakukan pemerasan, namun pemerintah tak bisa membuktikannya. Dakwaan itu dicabut sesudah setahun. Yuval mengaku bahwa ia khawatir dengan penyelidikan FBI saat ini dalam dunia bawah tanah Southaven, sebab nama Henry Craig dan sahabat baiknya, Prince Yugo, sudah berkali-kali disinggung. Yuval mengatakan tingkah Henry belakangan ini agak luar biasa—minum terlalu banyak, lebih cepat marah, mengentak-entak kaki dan berteriak-teriak di kantor lebih daripada normal. Omong-omong tentang telepon, Yuval yakin FBI sudah menyadap setiap telepon di kantor kami, termasuk teleponku. Dan menurutnya dinding kantor juga dipasangi penyadap. Mereka sudah pernah melakukannya, katanya sungguh-sungguh. Dan hati-hatilah juga di Yugo’s. la meninggalkanku kemarin sore dengan pikiran melegakan. Kalau aku lulus ujian pengacara, punya sedikit uang di saku, aku akan keluar dari sini. Henry akhirnya meletakkan telepon dan menyeka matanya yang letih. "Coba lihat ini," katanya, nyodorkan setumpuk tebal surat-surat padaku. "Apa ini?” "Tanggapan State Farm. Kau akan belajar, mengapa rasanya menyakitkan menggugat perusahaan besar. Mereka punya banyak uang untuk menyewa banyak pengacara yang menghasilkan banyak surat Martin Tyler mungkin menagih State Farm sebanyak 250 dolar per jam.” Itu adalah mosi untuk membatalkan gugatan Jack, dengan makalah pendukung sepanjang 63 halaman. Ada pemberitahuan untqki memeriksa argumentasi dalam mosi itu di hadapan Hakim Jim Oakley. Henry mengawasiku dengan tenang. "Selamat da tang di medan tempur.” Tenggorokanku serasa terganjal. Memberikan tanggapan pada surat-surat ini akan memakan waktu beberapa hari. "Mengesankan," kataku dengan tenggorokan kering. Aku tak tahu dari mana harus mulai. "Bacalah peraturannya dengan cermat. Tanggapi mosi itu. Tulis makalahmu. Kerjakanlah dengan cepat. Ini tidak seburuk kelihatannya.” "Tidak?" "Tidak. Ini cuma tulis-menulis. Kau akan belajar. Para b*****h itu akan mengajukan setiap mosi Yang pernah dikenal orang dan yang mereka ciptakan sendiri, semuanya dengan makalah pendukung yang tebal. Dan tiap kali mereka ingin lari ke pengadilan untuk memperdebatkan mosi kecil mereka. Mereka sama sekali tak peduli menang atau kalah, sebab toh mereka tetap mendapatkan uang. Ditambah lagi, sidang pengadilannya akan tertunda. Mereka sudah ahli untuk urusan begini, dan klien mereka yang menanggung biayanya. Masalahnya, mereka akan membuatmu kehabisan tenaga dalam proses itu.” "Aku sudah letih.” "Ini dicari-cari. Martin menjentikkan jari mengatakan, 'Aku mau mosi untuk membatalkan perkara,' dan tiga associate akan mengubur diri dalam perpustakaan, dua paralegal mencari makalah lama di komputer mereka. Presto! Seketika muncul makalah tebal yang sudah diriset mendalam. Martin harus membacanya beberapa kali, mempelajarinya dengan bayaran 250 dolar per jam, mungkin menyuruh seorang partner membacanya juga. Lalu ia harus mengedit, memotong, dan memodifikasi, sehingga para associate itu kembali lagi ke perpustakaan dan paralegal kembali ke komputer mereka. Itu penghamburan, tapi State Farm punya banyak uang dan tidak keberatan membayar orang-orang macam Skadden." Aku merasa seperti menantang satu pasukan. Dua telepon berdering pada saat yang sama, dan Henry meraih yang terdekat. "Bekerjalah," katanya padaku, lalu mengatakan "Yeah" ke telepon. Dengan dua tangan aku membawa bundel itu ke kantorku dan menutup pintunya. Aku membaca mosi pembatalan perkara dengan makalah yang disajikan begitu indah dan diketik sempurna. Isinya ternyata penuh dengan argumentasi persuasif terhadap hampir segala apa yang aku katakan dalam surat gugatan. Bahasanya kaya dan jernih, bebas dari bahasa hukum bertele-tele, ditulis dengan sangat bagus. Posisi-posisi yang diajukan diperkuat dengan banyak data yang tampak sangat jelas. Banyak catatan kaki di bawah hampir setiap halaman. Bahkan ada pula daftar isi, indeks, dan daftar pustaka. Satu-satunya yang kurang adalah sehelai surat perintah untuk ditandatangani hakim, memberikan segala yang diinginkan State Farm. Sesudah membaca untuk ketiga kali, aku memusatkan pikiran dan mulai membuat catatan. Mungkin ada satu-dua lubang yang dituding. Perasaan kaget dan takut lenyap. Aku mengerahkan kebencianku yang luar biasa besar pada State Farm dan apa yang telah mereka lakukan terhadap klienku, dan aku menggulung lengan kemeja. Mr. Martin Tyler boleh jadi ahli sihir dalam ruang sidang, dan ia boleh saja punya banyak kaki tangan yang akan bekerja dengan isyarat tangan atau anggukan, tapi aku; Edward Cicero, tak punya hal lain untuk dikerjakan. Aku cerdas dan bisa bekerja. la ingin mulai perang tulisan denganku? Baik. Aku akan mencekiknya. *** Yuval sudah enam kali mengikuti ujian pengacara. la nyaris lulus pada percobaan ketiga, di California, namun gagal ketika nilai totalnya ternyata kurang dua angka. la tiga kali menempuhnya di Texas, sama sekali tak pernah mendekati angka lulus, katanya padaku dengan sangat terus terang. Aku tidak yakin Yuval memang ingin lulus ujian pengacara. la mendapat 40.000 dolar setahun dengan berburu kasus untuk Henry, dan ia tidak dibebani batasan-batasan etik—Itu juga tidak mengusik Henry. Yuval tidak perlu membayar iuran anggota, tak peduli untuk meneruskan pendidikan hukum, tidak khawatir harus menghadiri seminar, muncul di depan hakim, merasa bersalah tidak melakukan pekerjaan pro bono, tak perlu pusing dengan biaya overhead. Yuval memang lintah. Selama masih punya pengacara dengan nama yang bisa ia pakai dan kantor untuknya bekerja, Yuval sudah bisa berbisnis. la tahu kalau aku tidak terlalu sibuk, maka ia mengembangkan kebiasaan mampir di kantorku sekitar pukul sebelas. Kami bertukar gosip selama setengah jam, lalu berjalan ke Simon’s untuk menikmati makan siang murah. Aku sudah terbiasa dengannya sekarang. la cuma Yuval, laki-laki kecil bersahaja yang ingin jadi temanku. Kami duduk di sebuah sudut, menyantap makan siang di antara buruh angkutan di Simon’s, dan Yuval bicara dengan suara begitu rendah, sampai aku nyaris tak dapat mendengarnya. Kadang-kadang, terutama di ruang tunggu rumah sakit, ia bisa begitu garang sampai rasanya tidak nyaman, lalu kadang-kadang ia begitu lemah bagai tikus. la menggumamkan sesuatu sambil melirik kejfbalik pundak, seolah-olah akan diserang. "Dulu pernah ada orang yang bekerja di biro hukum ini, namanya Jim Oakley. Dia dekat dengan Henry. Mereka menghitung uang bersama-sama, diam-diam, seperti pencuri. Jim kemudian dipecat dari ikatan pengacara karena penggelapan uang, jadi dia tak bisa berpraktek." Yuval menyeka salad tuna dari bibirnya dengan jari. "Bukan urusan besar. Jim keluar dari sini, pergi ke seberang jalan, dan membuka klub p***o. Tempat itu terbakar. Dia membuka lainnya, terbakar lagi. Lalu buka lagi. Kemudian pecah perang dalam bisnis c***l. Henry terlalu cerdik untuk terjebak di tengahnya, tapi dia selalu ada di pinggirnya. Begitu juga sobat kita Prince Yugo. Perang itu ,berlangsung beberapa tahun. Mayat bermunculan begitu sering, Lebih banyak lagi kebakaran. Jim dan Henry saling berselisih, Tahun lalu FBI menangkap Jim; dan didesas-desuskan dia akan ‘menyanyi’. Kau tahu maksudku?”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD