37. Marah

848 Words

37. Marah Dea mengerucutkan bibirnya dengan bertopang dagu pada ke dua tangannya. Kadang Ia akan menirukan ucapan orang yang sekarang tengah mengomelinya seperti guru sedang mengomeli muridnya. Di tambah lagi dengan kaki panjang itu yang sibuk mondar mandir meluapkan amarahnya pada Dea. Dea sudah jengah dengan suasana yang mencekamnya sejak Ia ketahuan makan bersama dengan Andy, tapi apa yang salah dengan itu?. Dea merasa bosan, padahal Ia di perhatikan banyak orang sekarang. Di apartementnya pula, Ia merasa sangat mengantuk dan Ia ingin tidur rasanya. Ucapan orang di hadapannya bagaikan dongeng sebelum tidur bagi Dea. Matanya mulai berat, Ia beberapa kali akan tertidur namun Ia bangun lagi. Dan beberapa kali begitu hingga Ia tidak mendengar apapun lagi. "Kamu tahu Kamu calon Ra-!" ucap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD