42. Burung Terbang

1739 Words

Akhirnya pekerjaan Rusma selesai juga, semua bibit sayuran sudah ia tanam dengan baik sesuai dengan instruksi yang Asri berikan. Tentu saja pekerjaan Rusma tak lepas dari kata-kata semangat aneh yang ke luar dari mulut Asri, istrinya itu memang super duper ngeyel sekali sehingga Rusma hanya bisa menerima tanpa bisa protes lagi. Terserah saja, yang penting Asri bahagia. Kira-kira seperti itulah yang Rusma pikirkan, daripada istrinya itu pergi menemui pria lain kemudian menyemangati dengan kata-kata yang sama, lebih baik hanya Rusma yang dapat mendengar kata-kata semangat aneh itu. Bisa gawat kalau orang lain mendengar, apalagi si laki-laki buncit yang memang tak mau menyerah mengejar cinta Asri. Rusma menyeka peluh yang membanjiri pelipisnya, ternyata menjadi seorang petani tak semudah di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD