Malam harinya, Rusma sudah menyuruh Asri bersiap-siap, mengenakan pakaian yang tadi mereka beli di mall. Sedangkan dirinya sendiri tak perlu waktu lama dalam bersiap karena ia tak seribet wanita yang harus berdandan ria. Lagi-lagi ketika penampilan Asri nampak berbeda dari biasanya, Rusma kembali terpukau akan kecantikan gadis lugu dan polos yang bernama Asri. Walau tingkah Asri terkadang norak dan katrok, tak dapat dipungkiri kalau Asri itu cantik dan cukup manis dipandang. Apalagi ketika tengah berdandan seperti ini, kecantikannya semakin bertambah berkali-kali lipat. Kalau saja tidak ingat hari ini pesta begitu penting bagi temannya si Aldi, mungkin saja Rusma lebih memilih mengurung Asri di kamar bersamanya. Rusma menggelengkan kepalanya, mencoba menghalau pikirannya yang mulai mésum

