Petunjuk

1573 Words
Jika diamati baik-baik, aku tidak melihat adanya jejak dari monster ini. Jika benar dia berjalan kemari setelah menghindari pertarungan yang tidak bisa ia menangkan, seharusnya ada jejak kakinya di sekitar tempat ini, tapi hal semacam itu tidak ada. Malahan, disini aku bisa melihat jejak sepatu kuda, dan dua garis lurus di sekitarnya itu kemungkinan adalah jejak dari kereta yang di tarik menggunakan kuda ini. “Seseorang benar-benar memiliki niat buruk terhadap Desa Nimiyan,” ujarku. “Eishi... Bisakah kau menjelaskan kenapa kau berpikir demikian?” “Apa kalian melihat jejak kuda dan juga kereta yang di tariknya di sebelah sana?” ujarku sambil menunjuk ke arah jejak yang aku lihat. “Itu membuktikan kalau monster ini tidak datang kemari, melainkan seseorang dengan sengaja membawanya,” sambungku. “Memang benar, seharusnya jika memang monster itu yang bergerak kemari, bukan jejak kuda yang kita lihat, tapi jejak moster ini, dia... Tidak mungkin melompat dari jauh dan jatuh secara tidak sengaja di tempat ini,” kata Lyod. “Teman-teman, jika tebakanku benar, maka mungkin orang-orang itu juga yang telah membuat sungai di desa menjadi kering. Sebaiknya kita lihat dan cari apa yang terjadi di hulu sungai!” Kedua orang itu mengangguk dan langsung bergegas menuju ke hulu sungai. Ternyata tidak terlalu jauh dari tempat bangkai monster itu berada, ada pohon yang sengaja di tebang lalu di lempar ke arah sungai yang menyebabkan aliran airnya terhambat. “Jadi benar, ada orang yang telah berniat buruk terhadap desa kita,” ujar Torn sambil mengepal tangannya, nadanya juga seperti orang yang sedang menahan amarah. “Apa itu artinya kematian yang selama ini terjadi di desa, adalah ulah orang ini? Penyakit dan juga kekeringan, kesedihan yang selama ini kita rasakan...” “Aku pasti membunuh orang ini!” sela Torn. Aku mengerti, dia pasti sangat membenci ini, Ayah Torn meninggal dunia akibat penyakit yang di timbulkan oleh bangkai monster yang sengaja dibawa kemari. Memiliki dendam pada orang yang menyebabkan semua ini adalah hal yang wajar. “Teman-teman, sebaiknya kita kembali ke tempat bangkai monster itu berada dan segera menyingkirkannya.” “Eishi, bagaimana dengan pohon-pohon itu?” “Kita akan membereskannya setelah menguburkan monster itu dengan benar. Jika kita membuka aliran sungainya saat ini, aku khawatir bakteri yang di keluarkan oleh bangkai tersebut malah ikut terbawa arus air sungai, dan jika itu terjadi, mungkin aliran airnya akan membuat tanaman di sekitarnya menjadi busuk dan lapuk layaknya semua tumbuhan yang ada di sekitar sini.” “Kalau begitu ayo, jangan biarkan penduduk desa harus melawan siksaan ini lebih lama lagi,” ujar Lyod. Kami memutuskan untuk kembali, tapi di sepanjang perjalanan aku hanya bisa melihat Torn tertunduk sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat, mungkin aku bisa melihatnya mengerutkan alis jika dia tidak memakai masker yang aku berikan. “Berhenti!!!” seru Lyod tapi menggunakan suara kecil. “Ada seseorang yang datang,” imbuhnya sambil berbisik. Lyod langsung menarikku dan juga Torn bersembunyi di balik bebatuan besar yang tidak jauh dari bibir sungai. “Si4l, jika pikiran Torn tidak terganggu, seharunya dia akan menyadari hal ini lebih awal,” ujar Lyod dengan mengecilkan suaranya. Aku tidak melihat ada seorangpun tadi, setelah kulihat lagi... Seperti apa yang di bilang Lyod, seseorang benar-benar datang ke tempat itu, lebih tepatnya sekelompok orang. Mungkin mereka adalah orang yang telah menyumbat sungai dan juga membawa bangkai itu kemari. Aku harus memastikannya dengan mengintip dari balik batu ini! Dasar orang-orang bejad, jadi memang mereka ya?! Torn terlihat ingin bergerak namun Lyod menahannya, aku cukup terkejut karena Torn sampai harus menabrakku. Apa dia bermaksud membalas dendam secara langsung pada sekelompok orang itu? “Torn!!! Tenanglah! Apa yang kau pikirkan? Apa kau bermaksud membalas dendam? Mereka pergi berkelompok, kau hanya akan mengantar nyawamu jika kau pergi dengan gegabah,” ujar Lyod sambil menahan pergerakan Torn. “Torn, seperti yang Lyod katakan, bertindak gegabah tidak akan memberikanmu akhir yang baik, lemaskan dirimu dan cobalah untuk tetap tenang.” “Eishi! Mereka semua adalah kelompok badjingan yang telah membuat para penduduk desa menderita, bahkan ayahku... Bahkan ayahku harus meninggal karena perbuatan mereka, jika aku tidak membunuh mereka maka bagaimana aku akan menghadap ayahku nantinya?!” “Jika kau turun kesana, maka aku akan mengatakan dengan pasti kalau kau akan benar-benar menemui ayahmu, tapi aku bisa memperkirakannya, ayahmu tidak akan senang bertemu denganmu di usiamu yang masih muda. Kau pikir kau bisa membunuh salah satu dari mereka? Aku bukan merendahkan kemampuanmu, tapi kelompok yang akan kau hadapi ini tidak mudah, jika kau mati... Mungkin aku akan sedih. Sama halnya dengan Lyod, kau adalah temanku. Jadi... Jika kau menganggapku sebagai seorang teman juga, tolong dengarkan aku.” Tubuh Torn yang awalnya tegang menjadi lemas secara langsung, nampaknya dia berhasil membuat dirinya tenang. “Maafkan aku, Lyod... Eishi... Pikiran ku menjadi gelap saat mengetahui kalau mereka membawa bangkai monster lain bersama mereka.” “Open Information!!!” Dengan menggunakan perintah ini aku bisa mengetahui Nama, Level dan juga pekerjaan mereka. Bergerak tanpa tahu siapa musuhmu merupakan sebuah tindakan gegabah. Yang terpenting saat ini kita harus tau sekuat apa mereka. Ada sebanyak delapan orang yang tabel informasinya terlihat, bahkan orang yang sedang berdiri di balik kereta yang tertutup oleh bangkai monster itu juga bisa kulihat, ada tabel informasi yang melayang di baliknya. Cukup aneh, mereka semua mendekati bangkai monster yang pertama tanpa alat pengaman, apakah itu baik-baik saja? “Cepatlah! Kita taruh bangkai ini di samping bangkai monster yang pertama, lempar dengan sembarang pun tak masalah, aku tidak bisa menahan ini terlalu lama, manaku akan segera habis jika kita berlama-lama disini,” ujar Seseorang yang tampak mengulurkan tangannya ke arah kelompoknya. Jadi begitu, orang itu merapalkan mantra pelindung yang dapat menahan efek buruk dari bangkai monster, itulah kenapa mereka baik-baik saja walaupun sudah sedekat itu dengan bangkai busuk yang menularkan wabah penyakit itu. Seorang Monk, pantas saja dia memiliki sihir yang mampu memberikan Buff untuk rekan se tim nya. Level mereka rata-rata 22, dan Level tertinggi di miliki oleh orang dengan pekerjaan Bandit, levelnya 25. Dengan Level setinggi itu, sudah berapa banyak skill yang bisa dia miliki? Disini ada Lyod dan Torn yang hanya Level 12, sedangkan aku sendiri maaih Level 8. Seandainya Torn benar-benar maju, maka baru saja aku sudah Game Over. “Tapi orang-orang di desa itu cukup tangguh juga, setelah menghirup bau bangkai monster ini untuk waktu yang lama, mereka tidak kunjung meninggalkan desa untuk mencari bantuan.” “Mungkin mereka semua mati, aku cukup merasa kasihan pada mereka. Tapi... Beginilah pekerjaan kita, orang itu benar-benar kejam sampai dia memikirkan cara bejad seperti ini. Hanya untuk mencari uang, dia melakukan pemerasan dengan samar.” “Hahaha... Apapun itu aku tidak peduli, yang terpenting kita semua di bayar untuk melakukan ini, mereka yang mati tidak membuat perutku kenyang, tapi uanglah yang mampu.” Torn kembali tegang dan menjadi sangat marah, bahkan Lyod yang tadinya tenang pun juga terlihat cukup marah, keduanya sama-sama mengepalkan tangan mereka dengan kuat. “Jangan menyerang mereka, walaupun kalian sedang marah, jangan sampai kalian melakukan itu,” ujarku. “Mereka adalah orang yang ditugaskan untuk membawa bangkai itu kemari, yang artinya ada orang lain yang menyuruh mereka, walaupun kelompok ini sama bersalahnya, kita tidak boleh bertindak gegabah sebelum kita mampu melihat akarnya,” sambungku. Mereka berdua mengangguk, untunglah mereka berdua mengerti. Padahal aku khawatir mereka akan terbawa suasana dan memutuskan untuk maju membalas dendam. “Kita akan menunggu sampai kelompok Bandit itu pergi, setelah itu baru kita bergerak.” Seperti yang dia katakan, Monk itu benar-benar tidak bisa terlalu berlama-lama di tempat itu, jika dia kehabisan mana, maka masa hidupnya pun akan habis pada saat itu juga. Mereka langsung berlari menjauhi hutan begitu selesai melempar bangkai monster lainnya. Benda yang aku buat, masker ini. Masker ini bahkan bisa menahan bau menyengat dari bangkai yang menularkan penyakit tanpa perlu menggunakan Mana, aku, Torn dan Lyod bisa bertahan sangat lama berkat benda yang aku buat. Sekali lagi aku merasa Kelas Crafter ini adalah kelas yang paling hebat. Aku bersyukur! “Tampaknya mereka sudah jauh dari sini, mereka tidak akan kembali untuk waktu yang lama, jadi sebaiknya kita singkirkan masalah yang di timbulkan oleh mereka!” Aku, Torn dan Lyod langsung menggali lubang yang cukup besar dan dalam. Melubangi tanah bertiga saja benar-benar hal yang sangat melelahkan, tapi berkat paluku yang bahkan dapat berubah menjadi sebuah cangkul, membuat lubang besar dan dalam hanya terasa seperti mengaduk Mie Ramen. Ini hampir seperti aku memindah sebidang tanah ke tempat lain. Kelas Champion yang sungguh mengejutkan. “Eishi... Kau tidak ada habisnya membuat kami terkejut, kau... Bisa melakukan segalanya, ya.” “Benar, Eishi sungguh orang yang bisa diandalkan, aku dan Torn sampai saat ini belum sempat menunjukkan kemampuan kami, tapi Eishi sudah melakukan hal yang lebih mengejutkan.” Sebenarnya aku pun cukup terkejut dengan kemampuan seperti Cheat yang kumiliki, awalnya aku tidak pernah berpikir akan bisa melakukan ini, jadi tolong kalian berdua jangan berlebihan. Aku mengubur kedua bangkai monster ini dengan sangat mudah, seperti menaruh es krim pada kap nya, bagian tersulitnya hanya ketika mendorong bangkai itu masuk ke lubang, beruntungnya Lyod dan Torn memiliki tenaga yang cukup kuat, jadi dengan susah payah kami bertiga bisa mendorong jatuh bangkai itu masuk ke lubang. Untuk membuka aliran sungainya, aku cukup mengubah Gergajiku menjadi sebuah Kapak, cukup satu tebasan menyentuh batang pohon yang melintang itu, dan seketika batang pohon itu menjadi potongan papan yang sangat rapi. Sayangnya sebelum sempat mengambil papan-papan itu, semuanya sudah terbawa arus yang sangat deras. Tapi setidaknya, masalah kekeringan kini tidak akan terjadi lagi. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD