Bab 120 Limpahan Hadiah untuk Briana

1203 Words

“Aku sudah bilang itu tidak perlu! Kenapa kalian malah mengirim bunga kemari?” omel Briana melalui sambungan telepon, sedang berbicara dengan kakak tertuanya, Zeke Aldamar. Zeke terkekeh menarik. “Kamu sendiri melarang kami datang menjenguk keadaanmu. Bagaimana bisa kami diam saja? Sebagai kakak yang tidak bisa diandalkan selama ini, kami berdua ingin menebus diri.” Briana cemberut kecil, bersandar nyaman di kepala tempat tidur. “Itu bukan kesalahan kalian. Semua orang tahu betapa menyeramkan ayah jika dia sedang marah. Masih beruntung kalian tidak terlibat dengan aksi pemberontakanku yang bodoh kala itu. Jika sampai terjadi, aku pasti akan sangat menyesalinya. Masa depan kalian berdua mungkin tidak akan sebagus sekarang.” Zeke terdiam dengan wajah tanpa emosi, berdeham pelan. “Briana.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD