Briana merasa sedikit salah tingkah dan malu sendirian. Dia berpikir ajakan menonton dari Raizen adalah keinginan pribadinya semata. Ternyata, ada niat lain di baliknya. Dia tahu kalau Grup Sinclair memiliki banyak cabang anak perusahaan. Tapi, kenapa dia harus mengajaknya menonton film demi investasi perusahaannya sejauh ini? Bisnis yang diurusnya hanyalah berkaitan dengan pembangunan dan juga bagaimana menaikkan keuntungan perusahaan. Masalah bisnis lain bukanlah urusannya. Briana sangat linglung, tetapi tidak bisa mengatakan apa pun. Mungkin karena terlalu malu dengan pemikirannya sendiri beberapa saat lalu hingga dia tidak bisa berkata apa-apa. "Bagaimana kalau kita masuk ke sini sebentar?" kata Raizen, seraya menarik tangannya lebih cepat. Briana semakin bingung. Dia menatap s

