Raizen Sinclair sama sekali tidak menyangka kalau pagi harinya akan disambut dengan banyak hal menyebalkan. Setelah menata hati dan perasaannya sambil membaca laporan yang dibawa oleh Albert, keningnya bertaut kencang. “Apakah Briana tahu hal ini?” tanyanya dingin, melirik pelan ke arah pria yang duduk di dekat ranjang pasien. Albert tersenyum lebar, seolah-olah berita yang dia bawa kepadanya bukanlah masalah serius. “Tidak. Dia belum mengetahuinya sama sekali. Setelah kalian berdua menjadi viral semalam, penolakan masyarakat sekitar semakin kuat.” Raizen mengelus dagunya pelan, masih mengamati laporan di tangannya. “Jangan biarkan dia tahu mengenai hal ini sampai kondisinya lebih baik. Biarkan dia istirahat selama beberapa hari lagi.” “Kamu yakin?” “Aku sudah membuatnya dalam bahaya

