Paling Berharga

2188 Words

Devan membelai pipi Olivia dengan lembut, “aku tanya sekali lagi. Apa kamu yakin akan memberikan hak ku sekarang? Kalau kamu belum siap, aku gak akan memaksa kamu.” Olivia menatap kedua mata Devan, “sekarang aku adalah istri kamu. Bukankah kewajiban seorang istri itu harus melayani suaminya? Termasuk memberikan hak kamu, karena itu adalah salah satu kewajiban yang harus aku lakukan.” “Tapi, jika kamu belum ...” Devan menghentikan ucapannya saat Olivia menutup mulutnya dengan jari telunjuknya. “Mau sekarang ataupun besok, bagiku sama aja. Aku juga gak bisa terus menundanya.” “Apa kamu ikhlas melakukan ini sama aku?” Olivia hanya diam. Kalau bicara soal ikhlas, ia juga tidak bisa menjawabnya. Tapi, mau tidak mau ia harus tetap melakukannya, karena sekarang Devan adalah suaminya yang sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD