Apa aku bisa memilih?

2122 Words

“Aku serius. Maafin aku. Mungkin ini akan terdengar seperti omong kosong buat kamu. Tapi, aku benar-benar minta maaf.” Olivia melepaskan diri dari dekapan Devan. “Apa kamu sudah makan?” tanyanya dengan menepiskan senyumannya. Olivia mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Entah mengapa mendengar apa yang baru saja Devan katakan kembali membuat jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Ia seakan melupakan rasa sakit yang tadi sempat ia rasakan. Keinginannya yang sempat terbesit dalam pikirannya, keinginan untuk segera mengakhiri pernikahan itu. Entah mengapa Olivia kembali ragu setelah mendengar kata maaf yang Devan ucapkan. Kata-kata yang Devan ucapkan terdengar sangat tulus. Mungkin Olivia terlihat bodoh, karena ia dengan gampangnya melupakan semua sakit hatinya karena ulah Devan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD