46

773 Words

"Terima kasih," ucapku setelah turun dari motor Kating dingin yang sholeh ini. Aku membuang muka sambil mengatakannya, karena bisa kupastikan pria di depanku ini ini akan mengabaikan ucapanku. "Sama-sama," jawabnya sukses membuat aku melongo. Tentu saja aku terkejut sekaligus merasa aneh karena ia merespon ucapanku. Aku pun menoleh melempar senyuman terpaksa. Dia masih diam di tempatnya menciptakan kecanggungan membuatku salah tingkah. Aku merasa tidak enak jika pergi begitu saja, jadi kuputuskan menunggu dia pergi duluan. Namun, kak Iman masih saja berdiam diri. "Emmmm … anu." Barulah dia membuka suara. "Ya, Kak?" Aku kembali menoleh menunggu apa yang hendak ia sampaikan. "Kamu cantik mengenakan jilbab. Aku harap kamu terus pakai untuk sehari-hari," ucapnya datar, tapi mampu membuatk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD