28

1027 Words

Tak. Suara gelas yang disimpan ke atas meja sangat mengejutkan membuat mataku terbuka. "Iqbal? Sejak kapan kamu datang? Sepertinya barusan aku tidak ketiduran!" tanyaku kaget melihat sosok makhluk tampan yang kukenal tapi terlihat menakutkan. "Sudah sarapan?" Hey! Kebiasaan deh! Dia selalu bertanya saat aku melempar pertanyaan. Apa susahnya sih jawab dulu?! "Belum." Dia menarik tanganku menuju dapur. Sudah tersaji nasi goreng di meja makan. Ia menyendokkan ke atas piring kemudian memberikannya padaku. Aku terkesima, ia seperti seorang silap mata. Sudah datang tiba-tiba, kini telah menyiapkan sarapan sekejap mata. "Sejak kapan kamu menyiapkan ini semua?" tanyaku masih tak percaya. "Lihat jam berapa ini?" Kulirik jam dinding yang terlihat dari dapur. Waktu menunjukkan jam sembilan,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD