18 - Labil.

2007 Words

  Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, Auriga bergegas memasuki rumah, tapi ia tidak bisa langsung menyusul Queen yang sudah memasuki kamar, meskipun ia sangat ingin melakukannya.    Auriga terlebih dahulu menyapa Adams dan Lia yang sedang berada di ruang keluarga.   Adams dan Lia sempat terkejut saat melihat kehadiran Auriga yang mencoba untuk mengejar Queen.   Kini Auriga duduk tepat di hadapan Adams, hanya berdua karena Lia pergi menuju dapur, membuat kopi untuk Adams dan juga Auriga.    "Bang, kamu masih bertengkar dengan Queen?"    Sebenarnya nada bicara Adams biasa saja, tapi entah kenapa Auriga malah merasa gugup, bahkan ia bisa merasakan telapak tangannya yang berkeringat. Bukan hanya telapak tangannya yang berkeringat, tapi juga keningnya. "Iya Ayah, Queen masih merajuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD