Eps 3. Cerita masa lalu

1050 Words
Fuxiang melesat dengan cepat menaiki tangga, membuka pintu kaca yang mengarah ke balkon lalu keluar.kedua mata yang berwarna asli biru kemerahan itu menyorot tajam menatap ada dua orang di depan rumahnya. “Xie Yun, Fuxiang, bukalah pintunya. Biarkan aku masuk selayaknya manusia hidup.” Fuxiang bahkan Xie Yun yang berjaga di lantai bawah sana menghela penuh kelegaan mendengar suara di luar sana yang tentu mereka kenal. Fuxiang melompat turun ke lantai bawah, lalu tersenyum saat kedua tamu yang dibawa Cheng Shi membungkukkan sedikit badannya. “Paman, kau datang tanpa memberi kode.” Begitu pintu dibuka, Xie Yun langsung menatap kesal pada Cheng Shi. Mengepalkan kedua tangan di depan wajah, lalu membungkuk menyapa kedua tamunya. “Kehadiran kedua tamu lebih terasa pekat dari pada darahmu.” Lanjutnya berucap, menatap Cheng Shi yang sekarang melangkah masuk ke dalam rumah. “Silakan masuk.” Fuxiang mempersilakan dengan begitu sopan. Mereka semua masuk ke dalam rumah minimalis yang terlihat sederhana tapi tetap berkesan mewah. Duduk di sofa ruang tamu dengan begitu nayman dan tentu tanpa ada hidangan apa pun. “Xie Yun, Fuxiang, paman bertemu mereka ketika sedang mengantar seorang pasien.” Tutur paman Cheng. Xie Yun menatap serius kedua orang yang duduk di hadapannya. Yang satu lelaki dan satunya wanita. Terlihat seperti sepasang kekasih. “Dari aroma tubuh kalian, aku tau kalian bukan berasal dari klan yang sama dengan kami.” Si lelaki mengangguk dengan senyuman tipis. “Kami dari akademi Qinan.” Mendengar nama akademi itu Fuxiang langsung menegakkan tubuh. Telunjukkan mengarah pada si lelaki. “Akademi pembuatan obat-obatan, bukan?” Si lelaki mengangguk, membenarkan. “Seluruh murid di akademi Qinan dimusnahkan oleh pasukan vampir ganas yang dikirim oleh Han Congan.” “Ya, hanya tersisa kami berdua saja.” sahut si wanita. Lalu si lelaki meraih tangan si wanita, menggenggamnya dengan tatapan memberi kekuatan. “Itu karna dia yang menyelamatkanku lebih dulu.” Si wanita mencibir. “Aku menjadikanmu makhluk pemangsa, bukan memberimu surga. Kau selalu saja menganggapku sebagai penyelamat. Menyebalkan sekali!” Xie Yun dan Fuxiang saling tatap, tau ada drama apa diantara mereka berdua. “Jadi … siapa nama kalian? Kenapa kalian berdua bisa sampai di sini?” tanya Xie Yun, membuat perdebatan kedua manusia itu terhenti. “Namaku Huang Zelan.” “Aku Sun Chuchu.” Si wanita itu melanjutkan, memperkenalkan dirinya sendiri. “Sebenarnya kami tinggal di perbatasan kota Peng. Atas ijin langit, Chuchu memiliki kelebihan bisa mendengarkan suara apa saja dalan jarak paling jauh lima kilo meter.” Tutur Huang Zelan. “Aku tidak tau siapa yang berbicara, tapi di sana aku mendengar kabar jika kau, pangeran Xie Yun telah menemukan keturunan kaisar Zhao yang sangat spesial.” Chuchu melanjutkan. “Dari pembicaraan yang aku pahami, mereka adalah pengikut Han Congan.” Cheng Shi menatap serius pada Xie Yun yang terlihat begitu santai. Cckk, tapi dalam keadaan apa pun memang wajah Xie Yun selalu seperti ini. “Xie Yun, benar kau telah bertemu dengan salah satu keturunan kaisar Zhao Xunshi?” Santai Fuxiang mengangkat satu kaki, menyilangkan ke kai yang satunya. “Ya, kami memang bertemu dengan keturunan Zhao Qin Wu.” Kedua mata Huang Zelan terlihat melotot mendengar apa yang dikatakan Zu Fuxiang. “Yang kalian temui adalah anak pangeran Zhao Qin Wu? Putra mahkota kerajaan Dong Yue?” tanyanya, seakan tak percaya. Santai Fuxiang memberi anggukan, melirik Xie Yun yang terlihat malas bercerita. “Bukankah pangeran Zhao Qin Wu juga sama seperti kalian berdua? Han Congan merubah semua yang ada di Dong Yue menjadi vampir tanpa terkecuali. Bagaimana bisa putra mahkota memiliki seorang keturunan?” kali ini Sun Chuchu yang bicara, dia juga tak percaya. Xie Yun menggaruk kepala yang sama sekali tak merasakan gatal, hanya terkekeh kecil saja. begitu juga Cheng Shi yang menjatuhkan punggung ke sandaran sofa dengan sangat santai. “Saat itu, Zhao Qin Wu, Zu Fuxiang dan Xie Yun menjadi tahanan di penjara bawah tanah.” Cheng Shi bercerita. “Kasim Peng Kun menyusup, menyamar menjadi salah satu penjaga, lalu membantu pangeran Zhao Qin Wu melarikan diri. Karna Han Congan berancana akan memusnahkan seluruh keturunan Kaisar Zhao Xunshi. Usaha mereka melarikan diri tak semulus sepeti pada bayangan. Pangeran Han Jiyan mengerahkan pasukan terkuatnya mengejar pangeran Zhao Qin Wu. Dan saat itu kasim Peng Kun meninggal di perbatasan pegunungan Jiankang. Dia melindungi pangeran Zhao dengan seluruh sisa hidupnya. Pangeran Zhao dibawa oleh sepasamh nelayan yang kebetulan sedang menepi di sana. Dia dibawa pulang dan dirawat dengan baik oleh sepasang nelayan itu. Sampai akhirnya pangeran Zhao bertemu dengan Ma Roshu. Putri pertama keluarga Ma; keturunan srigala di pulau Yangshu. Mereka menikah, dan tepat dikelahiran anak mereka, Han Jiyan menemukan keberadaan Pangeran Zhao Qin Wu. Bayi malang yang masih berbalut darah itu dibawa pergi oleh Ma Jin li, anak dari selir keluarga Ma. Pangeran Zhao Qin Wu mati di tangan Han Jiyan bersama dengan Ma Roshu.” Chuchu dan Zelan saling tatap, ada rasa haru mendengar cerita Pangeran Zhao yang begitu tragis. Tetapi walau hidup pangeran Zhao berakhir sampai di situ, dia tetap menjadi orang yang paling beruntung karena memiliki keturunan. “Aku hanya ingin melindungi putri Zhao Qin Wu dari mereka semua yang sekarang ingin mengambil nyawa dan tetesan darah yang begitu diinginkan Han Congan.” Xie Yun berbicara setelah Cheng Shi selesai bercerita. Fuxiang mengangguk, memainkan lidah dengan sisi tengilnya. “Apa lagi Guang Han Bi sudah mengetahui keberadaan Putri Zhao Qin Wu. Tak bisa dibayangkan lagi apa yang akan Han Congan lakukan jika sampai tetesan darah itu jatuh ke tangannya.” Chuchu melebarkan kedua mata. “Guang Han Bi?” mengulangi nama yang tadi disebutkan Fuxiang. “Dia vampir pemangsa tanpa ampun. Pengendus andalan Han Jiyan.” Lanjut Zelan. “Kita harus mengumpulkan beberapa akademi yang tersisa. Akademi pengikut klan Zhao yang setia melindungi dunia.” Cheng Shi menatap semua yang ada di situ. Kali ini Xie Yun menatap pamannya denga begitu serius. “Paman, akan lebih baik jika kau menemui Ma Jin li lebih dulu. Dia bukan srigala yang mudah didekati. Kemarin aku hampir saja diterkam jika mendekat seinci saja.” Cheng shi mengangguk, dia cukup paham sifat keluarga Ma seperti apa. Pangeran Zhao bisa sampai menikah dengan putri pertama mereka, itu adalah suatu keajaiban. Sungguh, tak ada yang menyangkanya. “Kita bagi tugas, bagaimana?” tanya Cheng Shi setelah lama berfikir. Menatap keempat vampir yang ada di dekatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD