Hamil

625 Words
Yang membuatku semakin terkejut adalah, perjodohan itu yang benar-benar terjadi. Apalagi keadaan Sinta tengah Hamil dan tak tahu siapa ayah dari sibuah hati. Tetapi kenapa harus mas Satria yang bertanggung jawab? Kenapa bukan orang lain dan lelaki yang menghamili Sinta? ini sungguh tak adil. "Bagaimana Satria apa kamu bersedia?" Mbak Soimah berharap cemas, melihat mas Satria yang masih diam. Mas Satria lagi-lagi melirikku, dia masih setia menggenggam jemari-jemari. "Aku tidak bisa." Tegasnya "Satria!" Ibu murka sampai berdiri dari tempat duduknya. Mbak Soimah terkejut, Sinta lebih parah. "Aku tidak merasa menghamili Sinta, aku bukan ayah dari anaknya. Lalu kenapa harus aku? Apa kalian tidak lihat disini ada istriku?" Mas Satria bahkan juga ikut berdiri dari tempat duduk. "Widya, kamu mau kan dimadu?" Ibu bertanya, dan sangat berharap aku mengangguk untuk menyetujui hal yang mustahil bagiku. Kepalaku menggeleng. Matanya langsung melotot. "Oke, tidak masalah lagi pula masih banyak yang suka dengan anak saya." Mbak Soimah berdiri dan pergi tanpa berpamitan. Wanita itu menahan amarah dan rasa malu. Aku hanya diam mengamati semuanya, sungguh bolehkah aku senang? Bahwa mas Satria selalu memilihku. "Mbak, saya akan bujuk Satria agar mau." Ibu mengikuti langkah mbak Soimah yang sedang dalam keadaan marah. Sedangkan mas Satria diajak bapak entah kemana. Hanya aku dan Sinta yang sedang mengamatiku dalam kemurkaan. Dia mendekat. "Kenapa sih kamu selalu beruntung?, Asal kamu tahu dia itu mantan pacarku." Jari telunjuknya menyentuh pundaku. Aku tersenyum dan merasa menang. "Awas kamu ya!" Wanita itu langsung menarik hijab yang menutup kepalaku. Aku terkejut karena jilbabku hampir terlepas dengan cepat kuperbaiki karena tak ingin dilihat oleh beberapa pasang mata yang juga tengah menatap kami. Ya, keadaan sedikit ricuh, membuat mereka penasaran dengan apa yang terjadi. Jujur aku malu, tetapi semuanya telah terjadi. Yang terpenting aku tidaklah melakukan hal yang membuat diriku malu sendiri. "Mbak, tolong jangan berbuat kasar. Karena sedikitpun saya gak pernah mengasari mbak." Ku putuskan untuk membalas, karena pikirku Sinta sudah kelewat batas. Pasang mata saling berbisik-bisik membicarakan kami "Dasar sok suci!" Umpatnya lagi "Istighfar mbak, Allah selalu melihat apapun yang hambanya kerjakan." "Halah, jangan ceramah disini kamu Widya. Pokoknya kalau mas Satria gak mau nikah sama aku, lihat saja." Ancamnya yang sama sekali tak membuatku takut. "Apa-apaan ini?" Mas Satria datang dan terkejut melihat kami yang beradu mulut. "Mas lihat istrimu, dia memperlakukanku dengan kasar." Rengek Sinta "Istriku tidak seperti itu." Tak selang beberapa menit satpam datang untuk melerai keributan dan keadaan kembali tenang karena Sinta yang ditarik keluar oleh petugas keamanan. Mas Satria juga menariku keluar restoran. "Dek, maafkan mas ya?" Kepalaku mengangguk. "semoga kita selalu bersama mas." "Aamiin." Kami mengamati sekeliling, sepertinya Sinta dan ibundanya telah pergi. _________________________________________________________ Ibu marah sesampainya dirumah, dia membanting apapun yang ada didekatnya. Tentu saja hal itu membuatku takut. "Satria, kamu ini membuat ibu malu!" "Bu, apa ibu gak takut dosa?" Mas Satria membalas ucapan ibundanya. "Aku masih memiliki istri, dan aku tidak ingin menikah lagi dengan wanita yang sama sekali tidak kucintai." "Kenapa harus cinta? dia orang kaya, hidup kalian bakal enak." "Untuk apa Bu? Sekarang saja hidup kami sudah enak-enak saja. Bukan uang yang bikin kita bahagia tapi rasa syukur." Aku hanya terdiam, tak ingin menambah perkara. "Widya, seandainya saja kamu tidak mandul." "Ibu!" Hardik mas Satria. "Kenapa? Istrimu memang mandul, sampai sekarang tidak bisa memberikan keturunan. Untuk apa kamu pertahankan? Kata juga tidak." "Ibu cukup!" Aku menangis sejadi-jadinya. Mendapatkan mertua seperti ibu membuatku menangis batin setiap harinya. Tuhan, ujian ini sungguh luar biasa. Meski melihat Mas Satria yang membentak ibundanya membuat hatiku teriris. Akan tetapi ibu mertuaku sudah kelewat batas, dia sangat ikut campur atas masalah rumah tangga kami. Assalamualaikum guys, sesuai permintaan kalian. aku akan lanjut update disini. tapi jangan lupa klik love ya di pojok paling bawah .. bagi yang belum
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD