Ramon

1047 Words

"Enak!" Pak Raja bicara dengan mulutnya yang penuh. Aku terkekeh dan mendorong air ke samping tangannya. "Hati-hati Mas, makannya nanti tersedak coba." Dia meraih tanganku. "Kapan mau nikah sama aku. Kan setiap pagi kalau kaya gini tuh jadi asik." Dia mulai lagi ngelindur. Aku hanya berdecak dan menikmati nasi gorengnya. "Kapan-kapan, kalau aku udah siap. Mas ngomongnya ke sana mulu perasaan. Emang gak bosen ya?" Dia menyesap air di gelas. "Mana bisa aku bosen, orang kita nikah aja belum." "Oh, jadi kalau udah nikah. Mas bakal bosen, gitu?" Pak Raja melebarkan kedua matanya. "Enggak gitu sayang, maksud aku, akutuh gak akan bosen bilang kapan nikah sebelum kita beneran nikah. Kalau sama kamu, udah nikah pun aku gak bosen-bosen." Aku memutar kedua bola mataku jengah. Pak Raja ini k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD