Lahir dan bathin

1007 Words

RATU POV. Di jam seperti sekarang ini. Semua anak desain berada di kantin. Kecuali diriku yang memang tengah sangat sibuk saat ini. Selain karena aku tidak punya keberanian menghadapi mereka. Aku juga sedang malas keluar. "Kenapa masih di sini?" Arkan datang menemuiku. Aku pikir, setelah pertengkaran kami waktu itu. Dia tidak akan lagi mau menyapaku. Tapi aku lega, karena Arkan masih mau berbicara denganku. "Aku gak lapar, kamu sendiri kenapa masih di sini?" Tanyaku. Dia menarik kursi yang ada di meja lain. Kemudian ia duduk kursi itu. "Aku hanya gak enak sama kamu atas sikapku yang kemarin." Ia sejenak menghela napas. "Aku seharusnya tidak membuat kamu tersinggung. Semuanya hak kamu, siapa pun lelaki yang kamu mau, itu hak kamu." Aku masih diam, mencoba menerka ke mana arah pembica

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD